Rabu, 12 Juni 2013

pengorbanan jiwa

TERIMA KASIH TUHAN

 Semoga semua dalam ke adaan damai, semeton tiang sami mari kita memlakukan persembahan seperti para guru kita dimasa lalu. para rsi dia tidak melakukan kurban melainkan dia mengorbankan dirinya sendir ? yang menjadi pertanyaan masih adakah manusia seperti itu sekarang?????

proposal



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif.  Dampaknya pun tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua kalangan baik kalangan terpelajar maupun bukan kalangan terpelajar.
Dunia pendidikan tidak bisa terlepas dari kemajuan peradaban manusia itu sendiri, dalam hal ini termasuk teknologi. Semakin berkembangnya teknologi maka semakin bertambah pula tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan. perubahan tersebut menuntut sikap adaptasi terhadap kondisi yang terjadi, apapun peran dan posisi yang sedang dihadapi Menurut (Kholidah, 2002:1). Demikian halnya menjadi seorang pendidik, sebagai orang yang profesional dituntut untuk mampu mewujudkan diri atas tuntutan perkembangan global yang sedang dan akan terjadi.
Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.
Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah facebook, friendster, My Space dan twitter. Lalu, apakah situs jejaring sosial ini mendatangkan manfaat atau mendatangkan masalah baru dalam kehidupan?
Tidak hanya kehidupan umum saja yang terkena dampak dari situs jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia pendidikan. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Motivasi adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh siswa demi mencapai prestasi belajar yang diingingkan. Jika motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran telah menurun, bagaimana prestasi belajar yang baik dapat dicapai?
Terhambatnya interaksi guru dan siswa tersebut, maka proses belajar mengajar tidak efektif dikarenakan proses penyampaian materi atau informasi pelajaran dari guru kepada siswa tidak dapat disampaikan dengan baik. Dampak lebih jauh dari situasi tersebut adalah sebagian hasil belajar siswa tidak sesuai dengan yang diinginkan Berikut disajikan tabel data perolehan tes ujian semester pada Mata Pelajaran TIK Kelas XII Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMA Negeri 3 Tondano, sebagai berikut:



Tabel 1.1 Nilai Hasil Ujian Semester Gambar Teknik Kelas XII Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Kota Bandung Semester Genap Tahun Ajaran 2008/2009
Rentang Nilai
Frekuensi
Prosentase
0-6,99
148
30,8%
7,00-7,99
216
44,9%
8,00-10,00
117
24,3%
Jumlah
481
100%

Berdasarkan pada tabel 1.1 menunjukkan adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan, hal ini terlihat bahwa masih terdapat hasil belajar sebagian siswa pada Mata Pelajaran TIK mendapatkan nilai kurang dari 7,00 sebesar 30,8 %, yang rata-ratanya tiap kelas terdapat 7 sampai dengan 8 orang dan yang mendapatkan nilai 7,00 – 7,99 hanya 44,9% tidak mencapai 50%. Menurut standar penilaian yang berlaku di SMA Negeri 3 Tondano, nilai tidak boleh kurang dari 7. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 7 dinyatakan belum lulus sehingga diwajibkan untuk mengikuti perbaikan. Hal tersebut di atas diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Pasal 15, Nomor 34 Tahun 2007, bahwa pada mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan yakni memperoleh nilai5 minimum 7,00. Adanya siswa yang hanya memperoleh nilai kurang dari 7,00 berarti siswa masih memiliki tingkat penguasaan yang rendah. Oleh karena itu faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar itu perlu ditelusuri.
Berkenaan dengan uraian tersebut menarik minat penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Internet Dan Sistem Informasi Jejaring Sosial Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK XI SMA Negeri 3 Tondano.
B.     Identifikasi Masalah
Pemanfaatan internet sebagai media dalam pembelajaran sebenarnya dapat mengkondisikan siswa untuk bertindak dan berkembang secara mandiri, system Pembelajaran dan Sharing berbasis online sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi bagi sebuah universitas, institut ataupun lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia, karena pada umumnya promosi yang dilakukan pihak lembaga pendidikan untuk menarik peminat (Siswa dan terutama mahasiswa) untuk masuk ke lembaga pendidikannya kebanyakan mamakai teknologi worldwide web ini.
Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah facebook, friendster, Edmodo,My Space dan twitter.
C.    Batasan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah internet dan sistem informasi jejaring sosial. Untuk itu masalah dibatasi pada “Pengaruh Pemanfaatan Internet Dan Sistem Informasi Jejaring Sosial Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK XI SMA Negeri 3 Tondano “. Sebagai variabel terikat (dependen) adalah Hasil Belajar Siswa, sedangkan varibel bebasnya (independen) adalah Internet Dan Sistem Informasi Jejaring Sosial. Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1.      Pengaruh Pemanfaatan internet terhadap hasil belajar siswa
2.      Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Jejaring Sosial terhadap hasil belajar siswa
3.      Pengaruh Pemanfaatan internet dan Sistem Informasi Jejaring Sosial terhadap hasil belajar siswa
D.    Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu:
1.      Adakah pengaruh Internet terhadap hasil belajar siswa
2.      Adakah pengaruh situs jaringan sosial terhadap hasil belajar siswa
3.      Bagaimana dampak Internet dan situs jejaring sosial terhadap hasil belajar siswa
A.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar :
1.      Mengetahui pengaruh internet terhadap hasil belajar siswa.
2.      Mengetahui pengaruh sistem informasi jejaring sosial terhadap hasil belajar siswa.
3.      Mengetahui pengaruh internet dan sistem informasi jejaring sosial terhadap hasil belajar siswa.
B.     Manfaat Penelitian
1.      Bagi Sekolah sebagai masukan dalam peningkatan pengunaan internet dan sistem informasi jejaring sosial perlu ada pengontrolan.
2.      Bagi siswa, dengan adanya internet dan sistem informasi jejaring sosial dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.      Bagi peneliti, dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam melakukan penelitian Pengaruh Pemanfaatan Internet Dan Sistem Informasi Jejaring Sosial Terhadap Hasil Belajar Siswa.















BAB II
KAJIAN TEOROTIS
A.    Deskripsi Teoretis
1.      Pengertian Internet
Internet adalah kependekan dari inter-network. Secara harfiah mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian (www.wikipedia.com). Jaringan internet jugadidefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global (www.jurnal-kopertis4.org). Selain kedua pengertian di atas, internet juga disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi (usenet news, milis, bulletin board), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), serta berbagai layanan lainnya (www.andhika.com).
Menurut (Brace, 1997). Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer (local/wide area network') dan computer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya bisa melakukan komunikasi satu sama lain.
Namun demikian sering kali bahan ajar yang ada di perpustakaan tidak mampu memenuhi kebutuhan belajar siswa, sehingga perlu memanfaatkan sumber belajar yang lain. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa secara mandiri adalah jaringan internet. Untuk itu, bekal keterampilan siswa khususnya dalam memanfaatkan teknologi internet sangat diperlukan. Melalui internet, siswa dapat mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan yang relevan dengan subjek mata pelajaran. Sehingga pemanfaatan jaringan internet sebagai sumber belajar, akan membantu mempermudah dan mempercepat penyelesaian tugas-tugas, mereferensi bahan dan memperkembang pengetahuan.Oleh karena itu, guru sebagai motivator dan dinamisator dalam pembelajaran hendaknya memberi dorongan serta menciptakan kondisi agar siswa dapat secara aktif menemukan ilmu pengetahuan baru melalui pemanfaatan teknologi internet.
a.       Kelebihan Internet
Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah sampai saat ini masih sangat disukai oleh para guru karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode yang lain. Keunggulan metode ceramah ini antara lain hemat dalam penggunaan waktu dan media, disamping itu juga ekonomis dan praktis dalam menyampaikan isi pembelajaran. Dengan metode ceramah, guru juga menjadi lebih mudah dalam mengontrol kecepatan mengajar sehingga mudah menentukan kapan selesainya penyampaian seluruh isi materi. namun harus diakui tidak selamanya pembelajaran dengan ceramah dapat berlangsung dengan baik. Gejala negatif yang sering dikeluhkan oleh para guru adalah siswa menjadi cepat bosan dan tidak memperhatikan materi yang diceramahkan. Kadang siswa saling berbicara dengan sesama temannya tanpa menghiraukan guru yang sedang berceramah, dan ini merupakan pemandangan kelas yang sudah biasa. mengingat adanya kelemahan dalam pembelajaran yang menggunakan guru sebagai sumber belajar utama, maka perlu ada usaha untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. Dengan demikian harus dipikirkan  solusi yang lebih tepat agar dalam proses pembelajaran tersebut siswa ikut sibuk dengan kegiatan dan materi yang sedang disampaikan oleh guru, dalam hal ini penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam pembelajaran dianggap salah satu pemecahan masalah yang sesuai. Apapun bentuknya, pemanfaatan TI dalam pembelajaran membawa perubahan tradisi atau budaya pembelajaran. Pemanfaatan TI dalam pembelajaran dapat menjadi system pembelajaran mandiri (Instructur Independent) atau juga digabungkan dengan proses pembelajaran langsung (tatap muka) yang mengandalkan kehadiran guru. Sebagaimana dikatakan bahwa model pembelajaran ini didasarkan atas perkembangan teknologi informasi (TI) telah memunculkan apa yang disebut dengan e-ducation atau e-learning, yaitu kegiatan pendidikan atau pembelajaran melalui media elektronik khususnya melalui jaringan internet.
(Made W,2009:202). ICT akan memberikan manfaat pada pendidikan jika ICT itu dirancang dan digunakan secara baik bagi kegiatan pendidikan. Tanpa adanya desain yang baik, ICT tidak akan memberikan manfaat yang optimal, bahkantidak menutup kemungkinan justru akan menjadi penghambat kegiatan pendidikan. Hal ini sejalan dengan pernyataan OECD dan Ellis et al (Deni Kurniawan, 2005:45) yang pada intinya menjelaskan bahwa memang ICT memiliki kebaikan dan bisa dimanfaatkan bagi pendidikan. Namun demikian ICT tidak akan memberikan dampak yang signifiksn dibandingkan dengan pembelajaran biasa jika penggunaan ICT itu tidak didesain secara baik. Penggunaan Internet berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Dicky Moechtar, Direktur Marketing First Media, jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi meskipun persentasenya masih kecil. Internet World Stats memberikanperingkat lima pada Indonesia dengan 25 juta pengguna dalam kategori jumlah pengguna Internet di Asia setelah China pada peringkat pertama dengan 298 juta pengguna, Jepang pada peringkat kedua dengan 94 juta pengguna, India pada peringkat ketiga dengan 81 juta pengguna, serta Korea Selatan dengan 36,8 juta pengguna. Tingkat pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia pun cukup tinggi, yaitu sebesar 1150% pada tahun 2000 hingga 2008. Berdasarkan fakta tersebut, kita mengetahui bahwa pengguna Internet di Indonesia tidaklah sedikit. Pengguna Internet tersebut mayoritas adalah remaja yang berusia tiga belas hingga sembilan belas tahun. Usia tersebut adalah rentang usia pelajar mulai dari SMP hingga SMA. Penggunaan Internet tersebut dapat memberikan dampak positif serta negatif kepada penggunanya. Bagi remaja, sebagai mayoritas pengguna, Internet dapat memberikan dampak positif berupa pemberian sumber informasi bermanfaat yang dapat membantu mengembangkan dirinya. Dampak negatifnya antara lain adalah rusaknya moral akibat situs-situs yang hanya memenuhi kebutuhan hawa nafsu penggunanya, seperti situs yang berisikan pornografi, kekerasan, permainan, dan lain-lain. Penggunaan Internet sebagai sarana belajar dapat menjadikan salah satu cara untuk meningkatkan dampak positif penggunaan Internet. Hal ini tentu saja membutuhkan peran serta para pendidik dalam pengelolaannya agar penggunaannya dapat terarah dengan baik serta sesuai dengan proses pembelajaran.Memang Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjalar dan memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia. Teknolgi informasi saat ini memainkan peran yang besar didalam kegiatan bisnis, perubahan sturktur organisasi, dan manajemen organisasi. Dilain pihak, teknologi informasi juga memberikan peranan yang besar dalam pengembangan keilmuan dan menjadi sarana utama dalam suatu institusi akademik Mengutip apa yang dikatakan kadir (2003), secara garis besar, teknologi informasi memiliki peranan :
1.      dapat menggantikan peran manusia, dalam hal ini dapat melakukan otomasi terhadap tugas atau   proses;
2.      memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas dan proses;
3.      berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia, dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap kumpulan tugas dan proses.

Berdasarkan pemahaman diatas, maka kehadiran teknologi informasi telah memberikan kekuatan
Dan merupakan potensi besar jikalau dimanfaatkan dengan baik. Mengacu pada paparan diatas, tentunya peranan teknologi informasi terkhususnya internet tidak dapat disangkal dan telah memberikan kontribusi yang besar. teknologi informasi telah memainkan peranan yang penting dalam suatu komunikasi informasi. Dimana pada tahun 50-an media komunikasi yang dipakai adalah jam dan kura-kura, pada tahun 50-an s.d 70- an, media yang dipergunakan adalah surat dan teleks, 70-an s.d 90-an media yang dipergunakan adalah telephon dan faks, dan pada tahun 90-an sampaisekarang, maka media   yang dipergunakan adalah ponsel (HP), PC (komputer), dan internet. Pemanfaatan internet pada saat ini masih berada pada level perguruan tinggi, dan itupun belum merata. Sedangkan pada level SD sampai dengan SMU/SMK, pemanfaatan internet masih sangat minim dan terbatas pada daerah perkotaan yang sudah memiliki jaringan atau koneksi internet. Dilain pihak dalam dunia pendidikan, diperhadapkan pada kendala bahwa metode pembelajaran konvensional yang diterapkan saat ini sudah tidak memenuhi kebutuhan dunia pendidikan yang ada. Dan bahwa pada jenjang dan jalur pendidikan di mana proses belajarnya relatif masih konvensional (tatap muka), yang sesungguhnya sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pendidikan untuk masyarakat yang semakin kompleks, memerlukan inovasi dan media yang mampu menangulanginya. Dan seharusnya dengan diselenggarakannya program pendidikan jarak jauh seperti Program Belajar Paket A dan Paket B, SMP Terbuka yang didirikan pada tahun 1979, Universitas Terbuka sejak tahun 1984, serta pendidikan guru tertulis pada tahun 1955, dan program pendidikan dan pelatihan jarak jauh di berbagai departemen, termasuk usaha menuntaskan program Wajib belajar 9 tahun dengan memakai system pendidikan jarak jauh, adalah fakta bahwa pendidikan konvensional (tatap muka) tak mampu lagi memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat hamper di semua jenis dan jenjang. Keterbatasan ini dikarenakan oleh beberapa kendala, di antaranya. Pertama, kendala dari pihak pemerintah yaituterbatasnya dana untuk menambah lahan, gaji tenaga pengajar, serta terbatasnya sumber daya manusia yang akan menjadi pengajar pada institusi yang akan dibangun. Kedua, kendala dari pihak peserta belajar (masyarakat) itu sendiri yaitu, selain jauhnya jarak tempat tinggal dengan pusat sekolah, juga sebagian besar di antara mereka telah bekerja. Dengan demikian, maka nampaklah bagi kita bahwa metode yang ada saat ini tidak lagi menjamin untuk menghasilkan kualitas sumberdaya manusia dalam dunia pendidikan. Hal ini menyebabkan perkembangan pendidikan yang ada sat ini cenderung tertinggal dibandingkan dengan Negara lainnya. Guna menjembatani ketimpangan dan kelemahan diatas, maka kehadiran teknologi informasi, terkhususnya internet sangat penting dan mutlak dalam memenuhi kebutuhan dalam dunia pendidikan. Memang fasilitas internet cukup banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi semua kalangan yang membutuhkan tidak terkecuali didunia pendidikan, sehingga melalui perkembangan teknologi ini proses belajar mengajar dan instruksional telah ditransformasikan dengan teknologi informasi dan komunikasi ini. Laksmi Dewi dan Asra (2006:105). Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek seperti internet) yang pesat memungkinkan setiap orang memperoleh informasi yang melimpah, cepat, dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Selain perkembangan yang pesat, perubahan juga terjadi dengan cepat. Karena itu, diperlukan kemampuan untuk memperoleh, mengelola, danmemanfaatkan informasi agar dapat bertahan atau bahkan menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

1.      Pengertian Situs Jejaring Sosial
Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.
Dengan berkembangnya dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs jejaring sosial yang menyedot perhatian banyak massa. Sebut saja Facebook dan Twitter yang belakangan ini sangat digandrungi anak kecil, remaja maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan situs jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri. Pemanfaatan internet akhir - akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry, pendidikan dan pergaulan sosial. Khusus mengenai jejaring sosial atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan sosial network pertumbuhannya sangat mencengangkan.
Bentuk kolaborasi antara lain adalah:
·  Saling bertukar pendapat/komentar
·  Mencari teman
·  Saling mengirim email
·  Saling memberi penilaian
·  Saling bertukar file dan lain sebagainya

B.     Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 





              Ket:
                        XI1 = Internet (variabel bebas)
                        XI2 = Sistem informasi jejaringan sosial (variabel bebas)
                        Y  = Hasil belajar Siswa (variabel terikat)
A.    Hipotesis Penelitian
Hipotesis korelasional adalah suatu pernyataan yang menunjukkan degaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2006:86). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1.      Terdapat pengaruh  antara internet terhadap hasil belajar siswa.
2.      Terdapat pengaruh antara sistem informasi jejaring sosial terhadap hasil  belajar siswa.
3.      Terdapat hubungan antara internet dan sistem informasi jejaring sosial terhadap hasil belajar siswa.





BAB III
METODE PENELITIAN
A.    JENIS PENELITIAN
     Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional antara dua variabel yakni variabel X dan variabel Y.
B.     TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di SMA Negeri 2 Tondano, Kabupaten Minahasa,  Provensi Sulawesi Utara. pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2012 tahun pelajaran 2012/2013.
C.    POPULASI EXISAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Tondano, Kabupaten Minahasa yang berjumlah 61 siswa dan terdistribusi pada 3 kelas paralel. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 20 - 50% dari total populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik proporsional random sampling. Penyebaran populasi dan sampel pada setiap kelas dapat dilihat pada tabel 1 berikut :

Tabel 3.1 Jumlah Sampel pada Masing-Masing Kelas.
No
Kelas
Jumlah
Populasi
Sampel
1
XIA
20
20
2
XIB
21
21
3
XIC
20
20

Jumlah
61
61

Jika jumlah populasi 100 ke bawah, maka untuk penarikan sampel diambil secara keseluruhan dan apabila populasi 100-200 diambil sebahagian untuk dijadikan sampel yaitu antara 20 – 50 %, bahwa semakin banyak jumlah sampel semakin tinggi tingkat kebenaran yang diperoleh dalam penelitian
D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
1. Angket
Angket digunakan untuk mendapatkan data pokok (Primer) dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada responden. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data variabel XI, pertanyaan ini menyangkut tentang tingkat penghasilan orang tua siswa yang diisi dengan petunjuk dari peneliti.
2. Dokumen
Dokumen digunakan untuk mendapatkan data variabel Y (prestasi belajar siswa) dengan nilai rapor kelas XIII Semester 2 SMA Negeri 3 Tondano,Kabupaten Minahasa Tahun Pelajaran 2012/2013.
E.     TEKNIK ANALISIS  DATA
Teknik analisis  data dalam  penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Teknik analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan data variabel XI dan Y dalam bentuk rata-rata, median, modus dan standar deviasi.Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis statistik dengan menggunakan statistik uji-t, tetapi sebelum itu terlebih dahulu diadakan uji normalitas data. Pengujian normalitas data ini digunakan untuk melihat data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data yang dimaksud adalah data angket yang telah diisi oleh siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Tondano Kabupaten Minahasa. Untuk keperluan ini, maka statistik yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : Data hasil pengamatan disusun mulai dari skor pengamatan terkecil sampai skor pengamatan terbesar. Dari skor pengamatan tersebut kemudian disusun berdistribusi frekuensi kumulatif relatif dan dinotasikan dengan Fa (Y). adalah meanm Menghitung nilai Z dengan rumus: Z, dimana  standar deviasi. dan  Menghitung distribusi frekuensi kumulatif teoritis (berdasarkan kurva normal) dan dinotasikan dengan Fe(Y). Menghitung selisih  antara Fa(Y) dengan Fe(Y). Mengambil bilangan selisih maksimum dan dinotasikan dengan dengan D.|Fa(Y) – Fe(Y) |Dmaks = Maks Bandingkan  nilai Dmaks yang diperoleh dengan nilai Dtabel = (tabel nilai D untuk uji Kolmogorov-Smirnov), dimana nilai adalah nilai pada Dtabel yang digunakan  = 0,05. Dengan kriteria pengambilan a apa bila sampel lebih dari 35 dengan   Dtabel = , dan £ keputusan adalah bahwa terdistribusi normal apabila Dmaks  terdistribusi tidak normal apabila Dmaks > Dtabel = (Djarwanto, 1997).Pengujian hipotesis penelitian digunakan statistik uji-t untuk mengetahui signifikansi antara kedua variabel yaitu data nilai angket (XI) dengan prestasi belajar siswa kelas XIII semester 2 SMK Negeri 1 Luwuk Kabupaten Banggai tahun pelajaran 2010/2011 denganrumus sebagaiberikut:
Hitung  

dimana:
rXIY  =  Koefisien korelasi antara variabel XI dan variabel Y XI = Data nilai angket siswa Y = Nilai prestasi belajar siswa N = Jumlah subyek (Sudjana, 2001: 47). Kriteria pengujian hipotesis : Jika thitung > ttabel pada taraf kesalahan = 0,05 dan db = n – 2, maka H0¬ ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara penghasilan orang tua dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XIII semester II SMK Negeri 1 Luwuk Kabupaten Banggai tahun pelajaran 2010/2011.  ttabel£ Jika thitung  pada taraf kesalahan = 0,05 dan db = n – 2, maka H0¬ diterima atau tidak ada hubungan yang signifikan antara Hubungan Antara Minat Belajar Dan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar
siswa kelas XI semester II SMA Negeri 3 Tondano Kabupaten Minahasa tahun pelajaran 2012/2013. Jika salah satu data variabel atau kedua-duanya tidak berdistribusi normal maka digunakan uji statistik non parametrik yakni koefisien korelasi peringkat Spearman.
Rs =  1
Dimana:
rs = Koefisien korelasi peringkat Spearman variabel XI dan Y di = XIi – Yi, i = 1, 2, 3, ..., n n = banyaknya sampel




















PROPOSAL  SKRIPSI
PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET DAN SISTEM INFORMASI JEJARING SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK XI SMA NEGERI 3 TONDANO




 





 



Oleh:
I Nyoman Artha YAsa
NIM: 10 310 891






UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PTIK)
2011





DAFTAR PUSTAKA
http://merdeka-panthom.blogspot.com/10 dampak negatif facebook bagi pelajar dan remaja.html