BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di era globalisasi dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta
akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak
dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun
negatif. Dampaknya pun tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja,
namun telah meluas ke semua kalangan baik kalangan terpelajar maupun bukan
kalangan terpelajar.
Dunia
pendidikan tidak bisa terlepas dari kemajuan peradaban manusia itu sendiri,
dalam hal ini termasuk teknologi. Semakin berkembangnya teknologi maka semakin
bertambah pula tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan. perubahan
tersebut menuntut sikap adaptasi terhadap kondisi yang terjadi, apapun peran
dan posisi yang sedang dihadapi Menurut (Kholidah, 2002:1). Demikian halnya
menjadi seorang pendidik, sebagai orang yang profesional dituntut untuk mampu
mewujudkan diri atas tuntutan perkembangan global yang sedang dan akan terjadi.
Internet merupakan salah satu hasil
dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia.
Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang apabila
diartikan dalam bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung
di dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah
satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial
merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet
yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan
pengguna yang lain dalam skala yang besar.
Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam
jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja
jaman sekarang adalah facebook, friendster, My Space dan twitter. Lalu,
apakah situs jejaring sosial ini mendatangkan manfaat atau mendatangkan masalah
baru dalam kehidupan?
Tidak hanya kehidupan umum saja yang
terkena dampak dari situs jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan
dalam dunia pendidikan. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan
yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya
motivasi dan prestasi belajar siswa. Motivasi adalah salah satu hal penting yang
harus dimiliki oleh siswa demi mencapai prestasi belajar yang diingingkan. Jika
motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran telah menurun, bagaimana
prestasi belajar yang baik dapat dicapai?
Terhambatnya interaksi guru dan siswa
tersebut, maka proses belajar mengajar tidak efektif dikarenakan proses
penyampaian materi atau informasi pelajaran dari guru kepada siswa tidak dapat
disampaikan dengan baik. Dampak lebih jauh dari situasi tersebut adalah
sebagian hasil belajar siswa tidak sesuai dengan yang diinginkan Berikut
disajikan tabel data perolehan tes ujian semester pada Mata Pelajaran TIK Kelas
XII Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMA Negeri 3 Tondano, sebagai berikut:
Tabel 1.1 Nilai Hasil Ujian Semester Gambar Teknik
Kelas XII Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Kota Bandung Semester
Genap Tahun Ajaran 2008/2009
Rentang
Nilai
|
Frekuensi
|
Prosentase
|
0-6,99
|
148
|
30,8%
|
7,00-7,99
|
216
|
44,9%
|
8,00-10,00
|
117
|
24,3%
|
Jumlah
|
481
|
100%
|
Berdasarkan pada tabel 1.1 menunjukkan
adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan, hal ini terlihat bahwa
masih terdapat hasil belajar sebagian siswa pada Mata Pelajaran TIK mendapatkan
nilai kurang dari 7,00 sebesar 30,8 %, yang rata-ratanya tiap kelas terdapat 7
sampai dengan 8 orang dan yang mendapatkan nilai 7,00 – 7,99 hanya 44,9% tidak
mencapai 50%. Menurut standar penilaian yang berlaku di SMA Negeri 3 Tondano,
nilai tidak boleh kurang dari 7. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 7
dinyatakan belum lulus sehingga diwajibkan untuk mengikuti perbaikan. Hal
tersebut di atas diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Pasal 15,
Nomor 34 Tahun 2007, bahwa pada mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan
peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan yakni memperoleh
nilai5 minimum 7,00. Adanya siswa yang hanya memperoleh nilai kurang dari 7,00
berarti siswa masih memiliki tingkat penguasaan yang rendah. Oleh karena itu
faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar itu perlu
ditelusuri.
Berkenaan dengan uraian
tersebut menarik minat penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Internet Dan Sistem
Informasi Jejaring Sosial Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK XI
SMA Negeri 3 Tondano ”.
B.
Identifikasi
Masalah
Pemanfaatan internet sebagai media dalam
pembelajaran sebenarnya dapat mengkondisikan siswa untuk bertindak dan
berkembang secara mandiri, system Pembelajaran dan Sharing berbasis online
sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi bagi sebuah universitas, institut
ataupun lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia, karena pada umumnya
promosi yang dilakukan pihak lembaga pendidikan untuk menarik peminat (Siswa
dan terutama mahasiswa) untuk masuk ke lembaga pendidikannya kebanyakan mamakai
teknologi worldwide web ini.
Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis
dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman
sekarang adalah facebook, friendster, Edmodo,My Space dan twitter.
C.
Batasan
Masalah
Berdasarkan uraian pada
latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut, maka ada beberapa
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah internet dan
sistem informasi jejaring sosial. Untuk itu masalah dibatasi pada “Pengaruh Pemanfaatan Internet Dan Sistem Informasi Jejaring
Sosial Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK XI SMA Negeri 3
Tondano “. Sebagai variabel terikat (dependen)
adalah Hasil Belajar Siswa, sedangkan varibel bebasnya
(independen) adalah Internet Dan Sistem Informasi Jejaring
Sosial.
Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh
Pemanfaatan internet terhadap hasil belajar siswa
2. Pengaruh
Pemanfaatan Sistem Informasi Jejaring Sosial terhadap hasil belajar
siswa
3. Pengaruh
Pemanfaatan internet dan Sistem Informasi Jejaring
Sosial terhadap
hasil belajar siswa
D.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu:
1. Adakah pengaruh Internet terhadap hasil
belajar siswa
2. Adakah pengaruh situs jaringan sosial terhadap hasil belajar siswa
3. Bagaimana dampak Internet dan situs jejaring sosial terhadap hasil belajar siswa
A.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar :
1.
Mengetahui pengaruh internet terhadap
hasil belajar siswa.
2.
Mengetahui pengaruh sistem informasi jejaring
sosial terhadap hasil belajar siswa.
3.
Mengetahui pengaruh internet dan sistem
informasi jejaring sosial terhadap hasil belajar siswa.
B.
Manfaat
Penelitian
1. Bagi
Sekolah sebagai masukan dalam peningkatan pengunaan internet dan sistem
informasi jejaring sosial perlu ada pengontrolan.
2.
Bagi siswa, dengan adanya internet dan sistem
informasi jejaring sosial dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.
Bagi peneliti, dapat memberikan
pengalaman langsung kepada peneliti dalam melakukan penelitian Pengaruh Pemanfaatan Internet Dan Sistem Informasi Jejaring Sosial
Terhadap Hasil Belajar Siswa.
BAB II
KAJIAN TEOROTIS
A.
Deskripsi
Teoretis
1.
Pengertian
Internet
Internet
adalah kependekan dari inter-network. Secara harfiah mengandung pengertian
sebagai jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian (www.wikipedia.com). Jaringan internet jugadidefinisikan sebagai
jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga
berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dikomunikasikan antar belahan dunia
secara instan dan global (www.jurnal-kopertis4.org). Selain kedua pengertian di atas, internet juga
disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik,
pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan
akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi untuk jutaan
pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi
langsung (e-mail, chat), diskusi (usenet news, milis, bulletin board), sumber
daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), remote login dan
lalu lintas file (Telnet, FTP), serta berbagai layanan lainnya (www.andhika.com).
Menurut (Brace, 1997).
Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta
jaringan komputer (local/wide area network') dan computer pribadi (stand
alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya bisa
melakukan komunikasi satu sama lain.
Namun demikian sering kali bahan ajar
yang ada di perpustakaan tidak mampu memenuhi kebutuhan belajar siswa, sehingga
perlu memanfaatkan sumber belajar yang lain. Salah satu sumber belajar yang
dapat digunakan oleh siswa secara mandiri adalah jaringan internet. Untuk itu,
bekal keterampilan siswa khususnya dalam memanfaatkan teknologi internet sangat
diperlukan. Melalui internet, siswa dapat mengakses berbagai informasi dan ilmu
pengetahuan sesuai kebutuhan yang relevan dengan subjek mata pelajaran.
Sehingga pemanfaatan jaringan internet sebagai sumber belajar, akan membantu
mempermudah dan mempercepat penyelesaian tugas-tugas, mereferensi bahan dan
memperkembang pengetahuan.Oleh karena itu, guru sebagai motivator dan
dinamisator dalam pembelajaran hendaknya memberi dorongan serta menciptakan
kondisi agar siswa dapat secara aktif menemukan ilmu pengetahuan baru melalui
pemanfaatan teknologi internet.
a. Kelebihan
Internet
Pendekatan
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah sampai saat ini masih sangat
disukai oleh para guru karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
metode yang lain. Keunggulan metode ceramah ini antara lain hemat dalam
penggunaan waktu dan media, disamping itu juga ekonomis dan praktis dalam
menyampaikan isi pembelajaran. Dengan metode ceramah, guru juga menjadi lebih
mudah dalam mengontrol kecepatan mengajar sehingga mudah menentukan kapan selesainya
penyampaian seluruh isi materi. namun harus diakui tidak selamanya pembelajaran
dengan ceramah dapat berlangsung dengan baik. Gejala negatif yang sering
dikeluhkan oleh para guru adalah siswa menjadi cepat bosan dan tidak
memperhatikan materi yang diceramahkan. Kadang siswa saling berbicara dengan
sesama temannya tanpa menghiraukan guru yang sedang berceramah, dan ini
merupakan pemandangan kelas yang sudah biasa. mengingat adanya kelemahan dalam
pembelajaran yang menggunakan guru sebagai sumber belajar utama, maka perlu ada
usaha untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. Dengan demikian harus
dipikirkan solusi yang lebih tepat agar
dalam proses pembelajaran tersebut siswa ikut sibuk dengan kegiatan dan materi
yang sedang disampaikan oleh guru, dalam hal ini penggunaan Teknologi Informasi
(TI) dalam pembelajaran dianggap salah satu pemecahan masalah yang sesuai.
Apapun bentuknya, pemanfaatan TI dalam pembelajaran membawa perubahan tradisi
atau budaya pembelajaran. Pemanfaatan TI dalam pembelajaran dapat menjadi
system pembelajaran mandiri (Instructur Independent) atau juga digabungkan
dengan proses pembelajaran langsung (tatap muka) yang mengandalkan kehadiran
guru. Sebagaimana dikatakan bahwa model pembelajaran ini didasarkan atas perkembangan
teknologi informasi (TI) telah memunculkan apa yang disebut dengan e-ducation
atau e-learning, yaitu kegiatan pendidikan atau pembelajaran melalui media
elektronik khususnya melalui jaringan internet.
(Made W,2009:202). ICT akan memberikan manfaat pada
pendidikan jika ICT itu dirancang dan digunakan secara baik bagi kegiatan
pendidikan. Tanpa adanya desain yang baik, ICT tidak akan memberikan manfaat
yang optimal, bahkantidak menutup kemungkinan justru akan menjadi penghambat
kegiatan pendidikan. Hal ini sejalan dengan pernyataan OECD dan Ellis et al
(Deni Kurniawan, 2005:45) yang pada intinya menjelaskan bahwa memang ICT memiliki
kebaikan dan bisa dimanfaatkan bagi pendidikan. Namun demikian ICT tidak akan
memberikan dampak yang signifiksn dibandingkan dengan pembelajaran biasa jika
penggunaan ICT itu tidak didesain secara baik. Penggunaan Internet berkembang
pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Dicky Moechtar,
Direktur Marketing First Media, jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami
pertumbuhan yang sangat tinggi meskipun persentasenya masih kecil. Internet
World Stats memberikanperingkat lima pada Indonesia dengan 25 juta pengguna
dalam kategori jumlah pengguna Internet di Asia setelah China pada peringkat
pertama dengan 298 juta pengguna, Jepang pada peringkat kedua dengan 94 juta pengguna,
India pada peringkat ketiga dengan 81 juta pengguna, serta Korea Selatan dengan
36,8 juta pengguna. Tingkat pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia pun
cukup tinggi, yaitu sebesar 1150% pada tahun 2000 hingga 2008. Berdasarkan
fakta tersebut, kita mengetahui bahwa pengguna Internet di Indonesia tidaklah
sedikit. Pengguna Internet tersebut mayoritas adalah remaja yang berusia tiga
belas hingga sembilan belas tahun. Usia tersebut adalah rentang usia pelajar
mulai dari SMP hingga SMA. Penggunaan Internet tersebut dapat memberikan dampak
positif serta negatif kepada penggunanya. Bagi remaja, sebagai mayoritas
pengguna, Internet dapat memberikan dampak positif berupa pemberian sumber informasi
bermanfaat yang dapat membantu mengembangkan dirinya. Dampak negatifnya antara
lain adalah rusaknya moral akibat situs-situs yang hanya memenuhi kebutuhan
hawa nafsu penggunanya, seperti situs yang berisikan pornografi, kekerasan,
permainan, dan lain-lain. Penggunaan Internet sebagai sarana belajar dapat
menjadikan salah satu cara untuk meningkatkan dampak positif penggunaan
Internet. Hal ini tentu saja membutuhkan peran serta para pendidik dalam
pengelolaannya agar penggunaannya dapat terarah dengan baik serta sesuai dengan
proses pembelajaran.Memang Perkembangan teknologi informasi saat ini telah
menjalar dan memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia. Teknolgi
informasi saat ini memainkan peran yang besar didalam kegiatan bisnis,
perubahan sturktur organisasi, dan manajemen organisasi. Dilain pihak,
teknologi informasi juga memberikan peranan yang besar dalam pengembangan keilmuan
dan menjadi sarana utama dalam suatu institusi akademik Mengutip apa yang
dikatakan kadir (2003), secara garis besar, teknologi informasi memiliki
peranan :
1.
dapat menggantikan peran manusia, dalam
hal ini dapat melakukan otomasi terhadap tugas atau proses;
2.
memperkuat peran manusia, yakni dengan
menyajikan informasi terhadap suatu tugas dan proses;
3.
berperan dalam restrukturisasi terhadap
peran manusia, dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap kumpulan tugas dan proses.
Berdasarkan
pemahaman diatas, maka kehadiran teknologi informasi telah memberikan kekuatan
Dan merupakan potensi besar jikalau
dimanfaatkan dengan baik. Mengacu pada paparan diatas, tentunya peranan
teknologi informasi terkhususnya internet tidak dapat disangkal dan telah memberikan
kontribusi yang besar. teknologi informasi telah memainkan peranan yang penting
dalam suatu komunikasi informasi. Dimana pada tahun 50-an media komunikasi yang
dipakai adalah jam dan kura-kura, pada tahun 50-an s.d 70- an, media yang
dipergunakan adalah surat dan teleks, 70-an s.d 90-an media yang dipergunakan
adalah telephon dan faks, dan pada tahun 90-an sampaisekarang, maka media yang dipergunakan adalah ponsel (HP), PC (komputer),
dan internet. Pemanfaatan internet pada saat ini masih berada pada level
perguruan tinggi, dan itupun belum merata. Sedangkan pada level SD sampai
dengan SMU/SMK, pemanfaatan internet masih sangat minim dan terbatas pada daerah
perkotaan yang sudah memiliki jaringan atau koneksi internet. Dilain pihak
dalam dunia pendidikan, diperhadapkan pada kendala bahwa metode pembelajaran
konvensional yang diterapkan saat ini sudah tidak memenuhi kebutuhan dunia
pendidikan yang ada. Dan bahwa pada jenjang dan jalur pendidikan di mana proses
belajarnya relatif masih konvensional (tatap muka), yang sesungguhnya sudah tidak
lagi mampu memenuhi kebutuhan pendidikan untuk masyarakat yang semakin kompleks,
memerlukan inovasi dan media yang mampu menangulanginya. Dan seharusnya dengan
diselenggarakannya program pendidikan jarak jauh seperti Program Belajar Paket
A dan Paket B, SMP Terbuka yang didirikan pada tahun 1979, Universitas Terbuka
sejak tahun 1984, serta pendidikan guru tertulis pada tahun 1955, dan program pendidikan
dan pelatihan jarak jauh di berbagai departemen, termasuk usaha menuntaskan
program Wajib belajar 9 tahun dengan memakai system pendidikan jarak jauh,
adalah fakta bahwa pendidikan konvensional (tatap muka) tak mampu lagi memenuhi
kebutuhan pendidikan masyarakat hamper di semua jenis dan jenjang. Keterbatasan
ini dikarenakan oleh beberapa kendala, di antaranya. Pertama, kendala dari
pihak pemerintah yaituterbatasnya dana untuk menambah lahan, gaji tenaga
pengajar, serta terbatasnya sumber daya manusia yang akan menjadi pengajar pada
institusi yang akan dibangun. Kedua, kendala dari pihak peserta belajar
(masyarakat) itu sendiri yaitu, selain jauhnya jarak tempat tinggal dengan
pusat sekolah, juga sebagian besar di antara mereka telah bekerja. Dengan
demikian, maka nampaklah bagi kita bahwa metode yang ada saat ini tidak lagi
menjamin untuk menghasilkan kualitas sumberdaya manusia dalam dunia pendidikan.
Hal ini menyebabkan perkembangan pendidikan yang ada sat ini cenderung tertinggal
dibandingkan dengan Negara lainnya. Guna menjembatani ketimpangan dan kelemahan
diatas, maka kehadiran teknologi informasi, terkhususnya internet sangat
penting dan mutlak dalam memenuhi kebutuhan dalam dunia pendidikan. Memang fasilitas
internet cukup banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi semua kalangan
yang membutuhkan tidak terkecuali didunia pendidikan, sehingga melalui
perkembangan teknologi ini proses belajar mengajar dan instruksional telah
ditransformasikan dengan teknologi informasi dan komunikasi ini. Laksmi Dewi
dan Asra (2006:105). Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek
seperti internet) yang pesat memungkinkan setiap orang memperoleh informasi
yang melimpah, cepat, dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Selain
perkembangan yang pesat, perubahan juga terjadi dengan cepat. Karena itu,
diperlukan kemampuan untuk memperoleh, mengelola, danmemanfaatkan informasi
agar dapat bertahan atau bahkan menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu
berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
1.
Pengertian Situs
Jejaring Sosial
Jejaring sosial
atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari
simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu
atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan
lain sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari
elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana
mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal
sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor
J.A. Barnes di tahun 1954.
Dengan berkembangnya dunia teknologi,
saat ini banyak situs-situs jejaring sosial yang menyedot perhatian banyak
massa. Sebut saja Facebook dan Twitter yang belakangan ini sangat digandrungi
anak kecil, remaja maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan situs jejaring sosial
ini memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri.
Pemanfaatan internet akhir - akhir ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi
semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry,
pendidikan dan pergaulan sosial. Khusus mengenai jejaring sosial atau
pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan sosial network
pertumbuhannya sangat mencengangkan.
Bentuk kolaborasi antara lain adalah:
· Saling bertukar pendapat/komentar
· Mencari teman
· Saling mengirim
email
· Saling memberi penilaian
· Saling bertukar file dan lain sebagainya
B. Kerangka Berpikir
Kerangka
berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Ket:
XI1 = Internet
(variabel bebas)
XI2
= Sistem informasi jejaringan sosial (variabel bebas)
Y
= Hasil belajar Siswa (variabel terikat)
A. Hipotesis Penelitian
Hipotesis korelasional adalah suatu
pernyataan yang menunjukkan degaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih (Sugiyono, 2006:86). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Terdapat
pengaruh antara internet terhadap hasil
belajar siswa.
2. Terdapat
pengaruh antara sistem informasi jejaring sosial terhadap hasil belajar siswa.
3. Terdapat
hubungan antara internet dan sistem informasi jejaring sosial terhadap hasil
belajar siswa.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
yang bersifat korelasional antara dua variabel yakni variabel X dan variabel Y.
B.
TEMPAT
DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan
akan dilakukan di SMA Negeri 2 Tondano, Kabupaten Minahasa, Provensi Sulawesi Utara. pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember 2012 tahun pelajaran 2012/2013.
C.
POPULASI
EXISAMPEL
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Tondano, Kabupaten Minahasa
yang berjumlah 61 siswa dan terdistribusi pada 3 kelas paralel. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini sebanyak 20 - 50% dari total populasi. Teknik
sampling yang digunakan adalah teknik proporsional random sampling. Penyebaran
populasi dan sampel pada setiap kelas dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Tabel
3.1 Jumlah Sampel pada Masing-Masing Kelas.
No
|
Kelas
|
Jumlah
|
|
Populasi
|
Sampel
|
||
1
|
XIA
|
20
|
20
|
2
|
XIB
|
21
|
21
|
3
|
XIC
|
20
|
20
|
Jumlah
|
61
|
61
|
Jika
jumlah populasi 100 ke bawah, maka untuk penarikan sampel diambil secara
keseluruhan dan apabila populasi 100-200 diambil sebahagian untuk dijadikan
sampel yaitu antara 20 – 50 %, bahwa semakin banyak jumlah sampel semakin
tinggi tingkat kebenaran yang diperoleh dalam penelitian
D.
TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
1. Angket
1. Angket
Angket digunakan untuk
mendapatkan data pokok (Primer) dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
responden. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data variabel XI, pertanyaan
ini menyangkut tentang tingkat penghasilan orang tua siswa yang diisi dengan
petunjuk dari peneliti.
2.
Dokumen
Dokumen digunakan untuk
mendapatkan data variabel Y (prestasi belajar siswa) dengan nilai rapor kelas XIII
Semester 2 SMA Negeri 3 Tondano,Kabupaten Minahasa Tahun Pelajaran 2012/2013.
E.
TEKNIK
ANALISIS DATA
Teknik
analisis data dalam penelitian ini adalah analisis statistik
deskriptif dan analisis inferensial. Teknik analisis statistik deskriptif
digunakan untuk mendeskriptifkan data variabel XI dan Y dalam bentuk rata-rata,
median, modus dan standar deviasi.Sedangkan statistik inferensial digunakan
untuk menguji hipotesis statistik dengan menggunakan statistik uji-t, tetapi
sebelum itu terlebih dahulu diadakan uji normalitas data. Pengujian normalitas
data ini digunakan untuk melihat data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi
normal atau tidak. Data yang dimaksud adalah data angket yang telah diisi oleh
siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Tondano Kabupaten Minahasa. Untuk keperluan ini,
maka statistik yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Langkah-langkah
yang dilakukan adalah : Data hasil pengamatan disusun mulai dari skor
pengamatan terkecil sampai skor pengamatan terbesar. Dari skor pengamatan
tersebut kemudian disusun berdistribusi frekuensi kumulatif relatif dan
dinotasikan dengan Fa (Y). adalah meanm
Menghitung nilai Z dengan rumus: Z, dimana
standar deviasi. dan Menghitung
distribusi frekuensi kumulatif teoritis (berdasarkan kurva normal) dan
dinotasikan dengan Fe(Y). Menghitung selisih
antara Fa(Y) dengan Fe(Y). Mengambil bilangan selisih maksimum dan
dinotasikan dengan dengan D.|Fa(Y)
– Fe(Y) |Dmaks
= Maks Bandingkan nilai Dmaks yang
diperoleh dengan nilai Dtabel = (tabel nilai D untuk uji Kolmogorov-Smirnov),
dimana nilai adalah nilai pada Dtabel yang digunakan = 0,05. Dengan kriteria pengambilan a
apa bila sampel lebih dari 35 dengan
Dtabel = , dan £
keputusan adalah bahwa terdistribusi normal apabila Dmaks terdistribusi tidak normal apabila Dmaks >
Dtabel = (Djarwanto, 1997).Pengujian hipotesis penelitian digunakan statistik
uji-t untuk mengetahui signifikansi antara kedua variabel yaitu data nilai
angket (XI) dengan prestasi belajar siswa kelas XIII semester 2 SMK Negeri 1
Luwuk Kabupaten Banggai tahun pelajaran 2010/2011 denganrumus sebagaiberikut:
Hitung
dimana:
rXIY = Koefisien korelasi antara variabel XI dan variabel Y XI = Data nilai angket siswa Y = Nilai prestasi belajar siswa N = Jumlah subyek (Sudjana, 2001: 47). Kriteria pengujian hipotesis : Jika thitung > ttabel pada taraf kesalahan = 0,05 dan db = n – 2, maka H0¬ ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara penghasilan orang tua dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XIII semester II SMK Negeri 1 Luwuk Kabupaten Banggai tahun pelajaran 2010/2011. ttabel£ Jika thitung pada taraf kesalahan = 0,05 dan db = n – 2, maka H0¬ diterima atau tidak ada hubungan yang signifikan antara Hubungan Antara Minat Belajar Dan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar
rXIY = Koefisien korelasi antara variabel XI dan variabel Y XI = Data nilai angket siswa Y = Nilai prestasi belajar siswa N = Jumlah subyek (Sudjana, 2001: 47). Kriteria pengujian hipotesis : Jika thitung > ttabel pada taraf kesalahan = 0,05 dan db = n – 2, maka H0¬ ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara penghasilan orang tua dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XIII semester II SMK Negeri 1 Luwuk Kabupaten Banggai tahun pelajaran 2010/2011. ttabel£ Jika thitung pada taraf kesalahan = 0,05 dan db = n – 2, maka H0¬ diterima atau tidak ada hubungan yang signifikan antara Hubungan Antara Minat Belajar Dan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar
siswa
kelas XI semester II SMA Negeri 3 Tondano Kabupaten Minahasa tahun pelajaran
2012/2013. Jika salah satu data variabel atau kedua-duanya tidak berdistribusi
normal maka digunakan uji statistik non parametrik yakni koefisien korelasi
peringkat Spearman.
Rs
= 1
Dimana:
rs = Koefisien korelasi peringkat Spearman variabel XI dan Y di = XIi – Yi, i = 1, 2, 3, ..., n n = banyaknya sampel
Dimana:
rs = Koefisien korelasi peringkat Spearman variabel XI dan Y di = XIi – Yi, i = 1, 2, 3, ..., n n = banyaknya sampel
PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET DAN SISTEM INFORMASI JEJARING SOSIAL
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK XI SMA NEGERI 3 TONDANO
Oleh:
I Nyoman Artha YAsa
NIM: 10 310 891
UNIVERSITAS
NEGERI MANADO
FAKULTAS
TEKNIK
PENDIDIKAN
TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PTIK)
2011
DAFTAR PUSTAKA
http://ernititisprahesti.blogspot.com/2012/04/pengaruh-situs-jejaring-sosial-terhadap.html diakses pada
tanggal 25 / 3 / 2013 jam 09.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar