Selasa, 11 Juni 2013

Kesadaran Diri



  Perjalanan Sepritual
Menuju Pembebasan diri Secara Mutlak
 


PERJALANAN SPIRITUAL

Berbicara mengenai spiritual kita diajak untuk membicara  dengan keagungan tuhan , karena tuhan atau dengan sebutan illahi sangatlah patut di perbincangkan.
Apa itu spritual ? spiritual merupakan pencari tuhan yang sejati, singkat saja pada zaman kali ini banyak orang mengejar spiritual sejati namun banyak salah jalan kenapa hal itu terjadi. Karena kempuan dalam mengarungi samurda kehidupan itu merupakan proses yang sangat di perlukan, bersyukur akan nugrah tuhan itu merupak hal yang utama,,,,
Meditasi merupakan kesadaran agung yang maha tinggi yang sangat di rindukan oleh seorang bakta mulia. Pura merupakan tempat suci yang sangat di hormati dan di sakralkan oleh umat hindu. Kalau berbicara dengan pura tentu kita juga tidak lupa dengan buana agung dan buana alit. Dimana buana agung ada namanya pura begitu juga dengan buana alit terdapat pura yaitu pura ada dalam tubuh kita, pura mestinya di jaga kesakralannya karena jika tidak terjaga kesakrallannya. Maka kita tidakaakan merasakan energy illahi.
Illahi merupakan tujuan hakhir dari perjalanan kita dalam mengarungi lautan kehidupan yang maya ini. Dengan kesadaran tinggi akan tuhan dan pelepasan diri dari ikatan duniawi. Dengan kesabaran dengan bersukur dengan apa tuhan berikan itu merupakan anugrah terbesar, jadi jangan pernah mengeluh akan anugrah tuhan semau itu merupan jalan terbaik dalam hidup ini.
Sedikit kita singgung mengenai meditasi dimana meditasi merupakan kesadaran tertinggi dalam memasuki dunia spiritual, tak kala kita mampu sadar akan dunia ini yang pana penuh dengan liku-liku kehidupan maka kita di ajak untuk berjalan dengan kesadaran tertinggi.



TIDUR DENGAN BERBAGAI MIMPI
tidur merupakan tempat yang enak untuk melepaskan semua aktifitas yang kita lakukan seharian. Dengan posisi tidur kita lupa dengan semuanya dengan berbagai mimpi akan muncul, diantaranya misalnya :
v Bermimpi bermain dengan teman-teman
v Bermimpi dengan berperang dengan mahluk serem
v Bermimpi dengan bertemu dengan tuhan misalnya dewa siva, brahma, wisnu, maupun lautan api ( segara geni).
v bermimpi ketemu dengan orang suci Dll.


Dengan bermimpi juga mampu memberika kita merasakan nyaman dalam terditur, bermimpi biasa juga menjandi kenyataan dalam dunia nyata. Mimpi kadang memberikan ketakutan dengan bermimpi seram. Saya sering melakukan mimpi kadang mimpi saya itu bertemu dengan tuhan yaitu deva siva, saibaba, laut api, ganesa, krisna. Dengan bermimpi seperti itu dapat memberikan saya merasakan mempunyai nilai ples sendiri.
REIKI

Reiki, sebuah kata dalam bahasa Jepang berarti kekuatan universal, atau energi Ilahi, dan merupakan sistem penyembuhan yang dianggap kebanyakan orang berasal dari Tibet . Praktik ini dipercaya telah diturunkan dari pengajaran Veda kuno, kumpulan tulisan yang diberikan pada Rishi besar (orang bijak) beberapa ribu tahun yang lalu. Teks tertua yang masih tersimpan berumur lebih dari 5.00 0 tahun. Reiki bukanlah agama. Walaupun praktik penyembuhan ini dikenal di semua kebudayaan di seluruh dunia, sistem ini memiliki dimensi spiritual. Reiki adalah konsep penyatuan karena sekarang ini telah diterima secara global. Reiki mengajarkan penyatuan dan harmoni. Reiki adalah harmoni dengan alam dan dapat digunakan untuk menyembuhkan pepohonan, manusia, dan binatang, dan bahkan dapat digunakan untuk membantu memurnikan dan mengharmonisasikan air dan udara. Reiki ditemukan di awal abad ke dua puluh oleh seorang Jepang bernama Mikao Usui. Di kemudian hari, dia mengembangkannya menjadi suatu sistem penyembuhan yang dia berikan pada orang lain melalui attunement (dalam bahasa Jepang disebut reiju, yang artinya "menerima energi/spirit"). Pada saat ini, sistem ini dipraktikkan oleh berjuta-juta orang di seluruh dunia.
Asal Mula
Pengetahuan mengenai sistem penyembuhan kuno lain memberikan penerangan pada asal mula Reiki sebelum Usui. Teknik penyembuhan Budha Tibet yang digunakan oleh penganut Budha Medicine menggunakan tangan yang diletakkan di tubuh seperti yang dilakukan oleh Reiki, dan kemampuan untuk memberikan metode penyembuhan ini melalui attunement dari guru ke murid. Diajarkan secara lisan dari guru ke murid, cara ini sama dengan metode inisiasi atau attunement Reiki. Ada banyak turunan spiritual lain dalam aliran Budha Tibet yang melibatkan pemberikan ilmu melalui attunement. Karena Budha Tibet adalah satu-satunya cara Budha yang menggunakan attunement, kelihatannya apa yang ditemukan oleh Dr. Usui adalah teknik Tibet kuno yang telah hilang. Seperti kita ketahui, turunan spiritual tipe ini dapat berakhir karena kegagalan guru untuk menurunkannya. Turunan ini baru akan terjadi kembali ratusan atau ribuan tahun kemudian ketika seorang pendeta atau pencari spiritual menerima instruksi dan attunement dalam pengalaman mistisnya. Mungkin ini yang terjadi dengan Dr. Usui. Mungkin dia adalah Master Penyembuh di kehidupan sebelumnya dan ini telah membuatnya yakin untuk mencari kekuatan penyembuhan kembali. Mungkin semuanya akan dimulai kembali ketika Reiki milik Dr. Usui aktif kembali selama pengalaman mistiknya.
Apa Sejarah Reiki?
Reiki adalah bentuk penyembuhan kuno yang dipercaya telah menyebar melalui Tibet, Cina dan India beberapa ribu tahun yang lalu. Reiki ditemukan kembali sekitar 120 tahun lalu oleh Dr. Mikao Usui dan berkembang melalui pengalaman dan dedikasinya. Reiki datang dari Jepang ke dunia barat melalui California dan Hawaii.
Mikao Usui dilahirkan di sebuah keluarga kaya pada tanggal 15 Agustus 1865 di Kyoto Jepang. Pada masa kanak-kanaknya, dia belajar di biara Budha Tendai. Dia mengikuti ajaran Budha di seluruh hidupnya dan menjadi orang yang sangat spiritual. Dr. Usui menjadi Profesor Teologi Kristen. Suatu hari seorang muridnya bertanya "Bagaimana tepatnya Yesus menyembuhkan?" Dr. Usui tidak dapat menjawab pertanyaan murid tersebut dan memutuskan untuk meninggalkan posisinya dan mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Dia menghabiskan waktu lama untuk mencari rahasia ilmu penyembuhan kuno.
Selama belajar di biara Tibet, Dr. Usui menemukan teks manuskrip kuno yang memuat simbol penyembuhan. Dia percaya bahwa simbol-simbol tersebut dalam membuka kekuatan penyembuhan pada pemimpin spiritual seperti Yesus dan Budha. Karena tidak seorangpun di dalam biara yang dapat menjelaskan arti simbol-simbol tersebut, dia memutuskan untuk mencari dari dalam dirinya sendiri. Dia pergi ke puncak Gunung Suci Kuri Yama di Jepang dan menjalankan 21 hari proses pemurnian, puasa dan meditasi yang menghasilkan pencerahan dan kuasa penyembuhan. Dia turun dari gunung dan menghabiskan waktunya mempraktekkan dan mengajarkan apa yang sekarang kita kenal sebagai REIKI. Mikao Usui dimakamkan di Kuil Saihoji di Suginami-Ku, Tokyo. Murid-muridnya mendirikan sebuah tugu peringatan untuk mengenangkan hidup dan karyanya di Reiki.
Apa itu Attunement?
Attunement adalah cara membuka diri untuk menerima energi getaran yang lebih tinggi untuk keperluan penyembuhan pribadi. Dengan kata lain, ini adalah cara membuka jalur dalam tubuh mental, emosional, spiritual dan eterik untuk membiarkan getaran yang anda sesuaikan membantu anda dalam proses penyembuhan anda. Attunement hanya dapat diberikan oleh Master Reiki yang resmi dan memiliki kemampuan untuk itu. Kemampuan tersebut didapat dari proses attunement Master Reiki sebelumnya. Karena itu, dapat dikatakan bahwa attunement mewakili sesuatu yang memiliki karakter Reiki dari generasi ke generasi. Hal ini dapat dibuktikan dari asal usul turunan Reiki sampai ke Usui.
Setelah anda menerima attunement dari Reiki Master, anda telah terhubung dan berharmoni dengan sumber energi Reiki sehingga anda dapat mengakses dan menyalurkan energi Reiki, juga untuk obyek lain. Proses attunement juga berarti "menghubungkan kembali" dan "mengharmonikan" manusia sebagai mikrokosmos dengan alam sebagai makrokosmos. Dalam waktu 2-4 minggu setelah menerika attunement Reiki, sistem tubuh menyesuaikan diri dengan Reiki baru yang anda terima dan menyatukannya dengan anda secara utuh dan sempurna. Anda mengalami proses penyembuhan baik secara fisik, emosional maupun spiritual. Banyak orang merasa aliran hangat dalam tubuhnya ketika Reiki membersihkan dan menyeimbangkan sistem energi baru. Kadang-kadang efek yang muncul memiliki karakter emosional dan anda dapat mengingat hal-hal yang telah anda lupakan, atu merasa santai atau menyesal, atau tidak ingin menyentuh alkohol atau rokok lagi. Ada orang yang merasa kebahagiaan mendalam ketika melakukan pelayanan religius.
Reiki memilik beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknik penyembuhan lain, diantaranya adalah:

§  Mudah dipelajari, membutuhkan pengetahuan minimal
§  Tidak memerlukan latihan fisik yang melelahkan
§  Getarannya lebih halus, lebih efektif untuk penyembuhan
§  Membuat penghubung kepada sumber kesulitan atau penyakit
§  Energi tidak akan pernah habis dan aliran akan sesuai dengan kebutuhan
§  Menyembuhkan masalah fisik, emosi, dan spiritual
§  Mudah didapatkan, hanya dengan attunement selama 20 menit
§  Dapat digunakan untuk membuat perlindungan
§  Bersifat permanen selama tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif
§  Penyembuhan dapat dilakukan dari jarak jauh
§  Energi negatif dari pasien tidak akan masuk ke dalam tubuh penyembuh
§  Energi penyembuh tidak akan pernah habis
§  Dapat dilakukan oleh tim penyembuh
§  Energi penyembuhan dapat bertambah baik secara kuantitas maupun kualitas tiap kali menyalurkan energi
§  Beberapa penyembuh dapat menggabungkan energi Reiki dengan energi lain untuk penyembuhan
Beberapa kegunaan Reiki, di antaranya adalah:

§  Meningkatkan tingkat energi dan vitalitas anda
§  Meningkatkan intuisi dan kedamaian
§  Meningkatkan kesehatan, kualitas hidup dan pengembangan pribadi
§  Mempercepat penyembuhan luka, kesulitan/penolakan, migren, asma dan banyak masalah kesehatan secara efektif.
§  Mengurangi stres secara dramatis
§  Mempercepat proses penyembuhan
§  Mengurangi rasa sakit dan efek samping dari obat yang dimakan
§  Membantu menyembuhkan penyakit, trauma dan operasi
§  Menghilangkan racun dalam tubuh
§  Mempercepat proses penyembuhan secara alami dengan cara mengharmonisasikan energi tubuh
§  Membuat tangan anda sebagai pelengkap dokter
§  Dapat digunakan untuk binatang and tumbuhan
§  Memperbaiki tingkat kesesuaian dan keseimbangan seseorang
§  Memperpanjang umur sel tubuh dan memperbaiki kulit
Ajaran Hidup Reiki:

§  Hari ini, jangan marah. (Hanya untuk hari ini. Saya akan menyingkirkan rasa marah)
§  Jangan cemas. (Hanya untuk hari ini. Saya akan menyingkirkan rasa cemas)
§  Bersyukurlah. (Hanya untuk hari ini. Saya akan berterima kasih untuk semua berkat yang saya terima. )
§  Rajin dalam semua yang anda lakukan. (Hanya untuk hari ini. Saya akan melakukan tugas saya dengan jujur).
§  Perlakukan orang lain dengan kebaikan hati. Hanya untuk hari ini. Saya akan ramah pada tetangga saya dan semua mahluk hidup.
Kondisi apa yang dapat dibantu oleh Reiki?
Reiki adalah sistem alami untuk penyembuhan, mengurangi stress dan relaksasi. Sistem ini didasarkan pada keyakinan bahwa energi kehidupan atau Ki dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk penyembuhan. Reiki menyingkirkan hambatan dalam sistem energi sehingga energi kehidupan dapat kembali mengalir dan memperbaiki keseimbangan penerima dan meningkatkan kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri. Reiki mengalir ke daerah yang paling memerlukan bantuan, bukan hanya pada gejalanya, karena itu dapat digunakan pada setiap tingkatan: fisik, mental, emosional dan spiritual.
Ketika mengikuti penyembuhan dengan cara Reiki, pasien dapat merasa lebih seimbang dan rileks atau lebih energetic dan sadar. Mereka dapat merasa lebih kreatif atau kurang emosional atau lebih tidak stress, dengan perasaan lebih baik. Reiki sangat berguna untuk mereka yang sedang menghadapi kesulitan atau tantangan dalam hidup. Luka parah dapat dibantu untuk sembuh lebih cepat tapi penyakit yang lebih kronis akan memerlukan waktu yang lebih lama. Kondisi seperti eksim, asma, alergi, sakit kepala, migren, sakit punggung, arthritis dan shok, sudah dipastikan memberikan respon yang baik terhadap Reiki. Beberapa orang melaporkan mengalami kesembuhan atau berkurang sakitnya setelah mengikuti sesi penyembuhan dan beberapa melaporkan kemudahan bergerak atau kemampuan untuk tidur dengan lebih baik. Kebaikan ini biasanya bertahan sekitar 3 sampai 10 hari dan seringkali masalahnya tidak muncul kembali.
Apa yang terjadi selama penyembuhan Reiki?
Menerima penyembuhan secara Reiki adalah proses yang sangat sederhana dan tidak mengganggu, namun sangat kuat. Para praktisi biasanya akan memberikan penjelasan singkat tentang cara penyembuhan ini dan mengajukan
Sesi penyembuhan berlangsung sekitar satu jam dengan pasien dalam kondisi berbaring, dengan pakaian lengkap, di atas matras. Jika pasien tidak dapat berbaring, proses dapat dilakukan dalam kondisi duduk atau berdiri. Barang-barang seperti sepatu atau perhiasan biasanya dilepas. Ruangan penyembuhan biasanya hangat, bersih dan nyaman. Musik lembut, lilin dan selimut disediakan untuk menambah kenyamanan pasien. Tidak ada manipulasi karena Reiki bukanlah pijatan. Praktisi akan menyalurkan energi ke pasien melalui beberapa urutan posisi tangan di punggung dan tubuh bagian depan dan kepala. Praktisi akan menempatkan tangan pada posisi tertentu selama beberapa waktu dan lebih banyak waktu pada daerah yang lebih memerlukan. Reiki akan mengalir pada tempat yang paling dibutuhkan.
Apa yang akan saya rasakan selama proses penyembuhan?
Selama proses penyembuhan, banyak orang melaporkan sesansi seperti rasa panas, tingling, sejuk atau denyut atau melihat beberapa warna. Tapi banyak orang hanya merasakan kedamaian dan relaksasi: beberapa malah tertidur! Atau kadang proses penyembuhan dapat memberikan energi: tidak ada cara benar atau salah dalam pengalaman Reiki.
Apa yang dapat diharapkan setelah proses penyembuhan?
Segera setelah sesi Reiki, anda harus menyediakan sedikit waktu untuk kembali pada kesadaran anda. Anda dapat merasa sangat relaks sehingga anda sedikit bingung. Disarankan anda duduk sebentar dan minum.
Kemudian anda mungkin merasa bahwa tubuh anda melakukan detoksifikasi. Anda harus menambah jumlah air atau teh herbal yang anda minum supaya racun dapat dikeluarkan dengan lebih mudah. Anda juga mungkin ingin lebih banyak beristirahat. Banyak orang merasa rasa sakit berkurang dan rasa nyaman semakin dirasakan.
Anda mungkin mulai merasa lebih baik setelah sesi pertama. Jumlah dan frekwensi penyembuhan bervariasi untuk tiap-tiap orang. Secara umum, penyakit akut sembuh lebih cepat daripada penyakit kronis. Kalau penyakit anda sudah lama, anda membutuhkan proses penyembuhan lebih lama. Namun, anda bebas menentukan jenis pengobatan seperti apa yang anda inginkan.
Apakah Reiki merupakan suatu tindakan yang holistik?
Reiki sungguh holistic karena menyembuhkan keseluruhan manusia, bukan hanya gejalanya saja. Semua penyakit fisik, mental, emosional dan spiritual dapat disembuhkan. Reiki mengalir pada tempat yang paling membutuhkannya. Reiki adalah terapi yang dapat digunakan sendiri maupun sebagai pelengkap tindakan yang lain. Sangat disarankan anda tidak menghentikan pengobatan medis atau penyembuhan holistik cara apapun yang dibutuhkan, kecuali setelah anda mendiskusikannya dengan mereka.




INDAHNYA ENERGY ALAM SEMESTA

Dengan berbicara alam tentu di benak kita terlintas bahwa dunia ini sangsat luas dan tidak dapat kita pikirkan dengan susuau yang sangat sederhana karena alam merupakan energy sangat tak terpikirkan. Dengan energy alam semesta semua jenis penyakit dapat di sembuhkan dengan kekuatan illahi sendiri. Alam merupakan kekuatan yang tiada taranya karena energy alam mrupana enrji sangat di butuhkan oleh manusia namun manusia belom sadar dengan kekuatan alam karena tingkat kesadaran sangat terbatas. Saya sedikit bercerita dengan teman-teman mudra yang tercinta dengan berbicara dengan tuhan kita kembali ke diri sendiri karena kesadaran sepritual sangat terbatas karena tuhan sangat tak terpikirkan oleh manusia yang memiliki ego yang tinggi dengan kesadaran sangat mempengaruhi kualitas kehiduan. Coba Tanya kedalam diri kita apakah semua ini kita lakukan berguna  bagi manusia dengan kecerdasan yang kita miliki. Coba sekali-kaki kita melihat dengan kesadaran tertinggi dengan memandangi langit yang nan luas ternyata ada energi alam yang sangat tak terduga.



TUNTUNAN PEMANGKU DI DALAM MELAKSANAKAN DEWA YADNYA
Di dalam melaksanakan suatu yadnya/upacara, hendaknya seorang Pemangku terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat atau perlengkapan/sarana untuk melakukan pemujaan seperti :
  1. Sebuah bokoran/nare
  2. Sebuah Sangku/tempat tirtha
  3. Bunga warna-warni secukupnya
  4. Beras/wija secukupnya
  5. Sebuah tempat yang berisi wangi-wangian
  6. Dhupa secukupnya.
Semua itu sebagai perlengkapan para Pemangku di dalam melaksanakan upacara atau yadnya ( panca yadnya ).
Sebelum para Pemangku memulai suatu upacara, hendaknya para Pemangku melakukan pembersihan diri terlebih dahulu seperti tahapan dibawah ini :

  1. DUDUK MASILA:
OM OM  Padmasana ya namah
OM ANG  Prasada sthiti sarira siwa suci nirmala ya namah
  1. MEMBERSIHKAN TANGAN :
KANAN :       OM  Suddha mam swaha
KIRI       :       OM  Ati Suddha mam swaha
  1. 3. PRANAYAMA :
RING HATI               : OM  ANG  Brahma ya namah
RING AMPRU          : OM  UNG  Wisnu ya namah
RING PAPUSUH      : OM  MANG  Iswara ya namah
  1. 4. MENGHATURKAN DHUPA :
OM  ANG  Brahma-amretha dhipa ya namah
OM  UNG  Wisnu-amretha dhipa ya namah
OM  MANG  Iswara-amretha dhipa ya namah
  1. 5. METABUH ARAK/BEREM :
OM  ANG  KANG  Kasol kaya swasti-swasti sarwa bhuta kala bokta ya namah
  1. 6. MERSIHIN ETEH-ETEH UPAKARA : Masarana antuk sekar lan bija.
OM  Ghrim wausat ksama sampurna ya namah
  1. 7. NGUTPETI TOYA RING SANGKU :
OM  I  BA  SA  TA  A
OM  YA  WA  SI  MA  NA
OM  MANG  UNG  ANG
  1. 8. PADMASANA RING TOYA :
OM  OM  Padmasana ya namah
OM  OM  Anantasana ya namah
  1. 9. DEWA PRATISTHA :
OM  OM  Dewa-Dewi pratistha ya namah
10 SEMBAH KUTA MANTRA :
OM  Hrang  Hring sah parama siwa adhitya ya namah
11 STHITI KANG TOYA :
OM  SA  BA  TA  A  I, OM  NA  MA  SI  WA  YA
OM  ANG  UNG  MANG
12 SEMBAH SIWA AMRETHA :
OM  Hrang  Hring  sah parama siwa-amretha ya namah
13 ATURI KANG TOYA : Puspa, Ghandaksata, Wija lan Dhupa.
OM  Puspa dhanta ya namah (sekar)
OM  Sri  Ghandeswarya ya namah (miyik-miyikan)
OM  Kung kumara wija ya namah (bija/beras)
OM  Ang dhupa dipa-astra ya namah (dhupa)
14 NEDUNAN BHATARA TIRTHA :
OM   Gangga dewi maha punyam, Gangga salanca medini
Gangga tarangga samyuktam, Gangga dewi namu namah
OM   Sri Gangga Mahadewi, Anuksma-amretha jiwani
Ongkara Aksara jiwatam, Tadda-amretha manoharam
OM   Utpeti ka suram ca, Utpeti ka tawa goras ca
Utpeti sarwa hitan ca, Utpeti sri wahinam ya namah swaha
Uder (putar) di tirtha 3 kali:.
MANTRA :        OM    Bhur Bwah Swah swaha maha ganggayai tirtha  pawitrani Ya namah swaha.
Mesirat di badan tiga kali:
MANTRA :     OM  ANG  Brahma-amretha ya namah
OM  UNG  Wisnu-amretha ya namah
OM  MANG  Iswara-amretha ya namah
15 MENGENAKAN BIJA/BASMA :
MANTRA :
OM      Idham bhasman param guhyam, Sarwa papa winasa ya
Sarwa kalusa winasa ya, Sarwa rogha winasa ya namah
NGREMEK BIJA : Taruh bija di tangan kiri, aduk dengan jari manis tangan kanan.
MANTRA :     OM      Bang Bamadewa guhya ya namah
OM      Bhur  Bwah  Swah  amretha ya namah
KENAKAN BIJA :
Di ubun-ubun              : OM  Ing Isana ya namah
Di sela alis                   : OM  Tang Tatpurusa ya namah
Di dada                       : OM  Ang Aghora ya namah
Di bahu kanan             :OM  Bang Bamadewa ya namah
Di bahu kiri                 : OM  Sang Sadya ya namah
Muspa dengan sekar;
OM  Hrang Hring Sah Paramasiwa dewa lingga ya namah.
Sekar (bunga) ditaruh di destar, lambang lingga Sang Hyang Siwa (Sang Hyang Rare Angon ).
NGASTAWA BAJRA :
Sebelumnya bajra disiratin tirtha, ukup di dhupa, baru ngaskara.
MANTRA :
OM      Kara Sadasiwa stham, Jagat Natha hitang karah
Abhiwada wadanyam, Ghanta sabdha prakasyate
OM      Ghanta sabdha mahasrestah, Ongkara parikirtitah
Candra nada bhindu drestham, Spulingga siwa twam ca
OM      Ghantayur pujyate dewah, Abhawa-bhawa karmesu
Warada labdha sandeham, Wara siddhi nih samsayam
NGASKARA :
OM  OM  OM  (maklener sekali)
OM  ANG  UNG  MANG  (lagi maklener)
OM  Ang  Kang  Kasolkaya Iswara ya namah
(lagi maklener),
Terus bunyikan bajra, sambil siratin toya, ghandaksata, bija dan ukupin di dhupa baru diletakkan.
16 NGAKSAMA :
OM      Ksama swamam mahadewa, Sarwa prani hitang karah
Mamoca sarwa papebhyah, Phalaya swa sadasiwa
OM      Papoham papo karmaham, papa-atma papa sambhahwah
Trahimam pundari kaksah, Sambhahya byantara suci
OM      Ksantawya kayiko dosah, Ksantawyo waciko mama
Ksantawyo manaso dosah, Tat pramadat ksama swamam
NUNAS WARANUGRAHA :
OM      Anugraha manoharam, Dewa datta nugrahakam
Arcanam sarwa pujanam, Namah sarwa nugrahakam
OM      Dewa-dewi maha siddhyam, Yadnyanta nirmala-atmakam
Laksmi siddhisca dirgahayu, Nirwighna sukha wredhis ca
OM      Anugraha ya namah swaha.
Setelah itu lagi nedunan Bhatara Tirtha, masarana bunga, lalu letakkan bunga di sangku.
17 APSU  DEWA STAWA :
OM      Apsudewa pawitrani, Gangga dewi namo’stute
Sarwa klesa winasa ya, Toyane parisuddhaya te
OM      Sarwa rogha winasa ya, Sarwa bhogam ewapnuyat
Sarwa petaka winasa ya, rogha dosa winasa ya
OM      Sri kare sa-pahut kare, Rogha dosa winasanam
Siwa-lokam maha-yaste, mantre manah papa-kelah
OM      Siddhim tri-sandhya sa-pala, Sekala mala malahar
Siwa-amretha manggalan ca, Nadinidam namah siwa ya
PANCA-AKSARA STAWA :
OM      Panca-aksara maha tirtham, Pawitram papa nasanam
Papa kotti sahasranam, Aghandam bhawet sagaram
OM      Panca-aksara parama-jnanam, Pawitram papa nasanam
Mantram tam parama-jnanam, Siwa logham pratisthanam
OM      Namah siwa ya etyewam, Param Brahman atmane wandam
Param sakti panca diwyah, Panca Rsi bhawed agni
OM      A-karas ca  U-karas ca, Ma-karo windu nada kam
Panca-aksara maya proktam, Ongkara agni mantrake
Puter kembang/alat pengetis di tirtha tiga kali:.
MANTRA :       OM    Bhur Bwah Swah swaha maha ganggayai tirtha  pawitrani Ya namah swaha.
18 GANGGA SINDHU STAWA :
OM      Gangga sindhu saraswati, Suyamuna godhawari
Kaweri sarayu mahendra Tenaya carma wati wai nuka
OM       Badra netrawati maha suranadi, Kyata ca ya ghandaki punyah
Purnam jalah samudra sahitah, Kurwantu te manggalam
19 GANGGA DEWI STAWA :
OM      Gangga dewi namaskaram, Ongkara parikirtitah
Sarwa wighna winasyanti, Sarwa rogha winasa ya
20 NGURIP TIRTHA :
OM      Hrang  Hring  Sah  Ksmung Ang Ung Mang
OM      Swasti-swasti ksing-ksring, YA WA SI MA NA,
I BA SA TA A, Bhutih-bhutih bhur bwah swah swaha
OM      Ang  Ing  Ung, Wyong Mang Wyang Ping Neng
OM     OM  I A KA SA MA RA LA WA YA UNG namo namah swaha
OM       OM  A RA KA SA MA RA LA WA YA UNG namo namah swaha
21 SEMBAH KUTA MANTRA :
OM      Hrang Hring Sah Paramasiwa-amretha ya namah swaha
22 NGASTAWA PANCA GANGGA/PANCA DEWA :
( PANGLUKATAN ) :
OM      Gangga muncar saking purwa, Tiningalana telaga noja
Jambangan nira selaka, Tinanceban tunjung petak
Padyusan nira Bhatara Iswara, Pangilanganing papa klesa
Moksah hilang,  OM  SANG  ya namah.
OM      Gangga muncar saking daksina, Tiningalana telaga noja
Jambangan nira Tembaga, Tinanceban tunjung bang
Padyusan nira Bhatara Brahma, Pangilanganing sarwa wighna
Moksah hilang,  OM  BANG  ya namah.
OM      Gangga muncar saking pascima, Tiningalana telaga noja
Jambangan nira mas, Tinanceban tunjung jenar
Padyusan nira Bhatara Mahadewa, Pangilanganing sarwa petaka, Moksah hilang,  OM  TANG  ya namah.
OM      Gangga muncar saking utara, Tiningalana telaga noja
Jambangan nira wesi, Tinanceban tunjung ireng
Padyusan nira Bhatara Wisnu, Pangilanganing sarwa satru
Moksah hilang,  OM  ANG  ya namah.
OM      Gangga muncar saking madya, Tiningalana telaga noja
Jambangan nira amanca warna, Tinanceban tunjung amanca warna, Padyusan nira Bhatara Siwa, Pangilanganing dasa mala
Moksah hilang,  OM  ING  ya namah.
Masukkan puspa (bunga), ghandaksata, wija dan asepan dhupa seperti tadi.
MANTRA :
OM      Atma-tattwatma suddha ya mam swaha
OM      Pretama suddha, dwitya suddha, tritya suddha,
caturti suddha.Suddha, suddha, suddha wari astu ya namah.
Masirat di awang-awang tiga kali.
MANTRA :
OM      Atma tatwa-atma suddha mam swaha
OM      OM  Ksama sampurna ya namah
OM      Sri Pasupatye Hung Phat ya namah swaha.
23 ANGLUKAT BEBANTEN :
OM           Pukulun Hyang-Hyang ning Prana-prani, Hyang-Hyang ning Sarwa Tumuwuh, pukulun manusan nira handa sih waranugrahan nira, handa tirtha panglukatan, ledang paduka bhatara anglukat anglebur dasa malaning bebanten kabeh. Yan hana kalangkahan dening sona, kaiberan dening ayam, kacekel dening wong camah, kaporod dening wek, kacaruban, karereban ya ta kaprayascitta denira Sang Hyang Sucinirmala, mekadi Sang Hyang lewihing bebanten, wastu siddha paripurna.
OM      Siddhirastu ya namah swaha.
24 NGAJUM TIRTHA BAYAKAON :
Tirtha di sangku diambil sedikit untuk tirtha bayakaon.
.MANTRA :
OM         Antiganing sawung, pangawak Sang Hyang Galacandu, sagilinganpangilanganing mala papa petaka.
OM Bang Bamadewa
OM      Dewa Bayu angiberaken lara rogha wighna
OM      Sah wausat ya namah swaha
OM      Sang bhuta nampik mala, Sang bhuta nampik lara
Sang bhuta nampik rogha,Undurakna sakwehing lara rogha wighna
OM      Ksama sampurna ya namah.
25 NGAJUM TIRTHA DURMANGALA :
Tirtha di sangku diambil sedikit untuk tirtha durmanggala:.
MANTRA :
OM      Mretyun ca rakta mara ya, Sarwa rogha upadrawa
Papa mretyu sangkara, Sarwa kala kalika syah
Wigraha ngawipada, Susupna durmangala
Papa krodha winasa ya, Sarwa wighna winasa ya namah
26 NGAJUM TIRTHA PRAYASCITTA :
Tirtha di sangku diambil sedikit untuk tirtha prayascitta.
MANTRA :
OM      Siddhi guru srong sarasat, Sarwa rogha wighna winasa ya
Sarwa satru winasa ya, Sarwa klesa winasa ya namah
OM      OM  Paramasiwa-amretha ya namah
27 NGAJUM TIRTHA PANGULAPAN :
Tirtha di sangku diambil sedikit untuk tirtha pangulapan.
MANTRA
OM      Pukulun Sang Hyang Sapta Patala, Sang Hyang Sapta Dewata, Sang Hyang Wesrawana, Sang Hyang Trinadi Pancakosika, Sang Hyang Premana mekadi Sang Hyang Urip, sira amagehaken ri stanan nira sowang-sowang, pakenaning hulun hangeweruhi ri sira, handa raksanan den rahayu, urip waras dirghayusa sang inambian mwang sang inulapan.
OM      Siddhirastu ya namah swaha.
Setelah semua selesai, semua tirtha dipercikkan ke banten masing-masing.
.                                   Banten Bayakaone ring sor
Banten Durmangalane ring madya
Banten Prayascittane ring luhur
Banten Pangulapane ring luhur-luhur.
Yang pertama sirat di tatimpug/kakeplugan, lalu Surya, Palinggih Pajenengan/Susunan, Palinggihe semua dan sumur atau semua yang ada bantennya.
Setelah itu pemangku ngayab upakara/bebanten keluhur, lalu tirtha tadi dipercikkan kepada semua orang yang ikut sembahyang.
28 NGASTAWA  SURYA :
OM      OM  Padmasana ya namah
OM      OM  Anantasana ya namah
OM      OM  Dewa-Dewi pratistha ya namah
OM      Aditya sya param jyotir, Rakto tejo namo”stute
Sweta pangkaja mandhyaste, Bhaskara dewa ya namo namah
OM      Aditya garbha pawana, Aditya dewa raja twam
Aditya twam gatir asi, Aditya caksur ewa ca
OM      Adityo jata wedasa, Aditya janopa suryah
Surya rasmir Hrsi kesa, Surya sattwam maha wiryam
OM      Hrang Hring Sah Paramasiwa Aditya ya namah swaha
29 NGEMARGIANG PECARUAN :
AKASA – STAWA :
OM      Akasa nirmalam sunyam, Guru-dewa bhyo mantaram
Siwa nirwanam-wiryanam, Rekha Ong-kara wijayam
OM      Meru-srengga-candra-lokam, Siwa-layam murti-wiryam
Dhupam-bhuwanam timiranca, Guru-dewa murti-wiryam
OM      Dewa-dewa murti-bhuwanam, Wyomantaram siwaditya
Candra-lokam dhupam-bhuwanam, Guru-dewa murti-wiryam
OM      OM  Akasa-wyoma-siwa ya namah swaha.
PRATHIWI – STAWA :
OM      Prathiwi Sri-nam-dewam, Catur-dewi maha wiryam
Catur-asrama bhatari, Siwam-bhumi maha-siddyam-dewam
Ri-purwani bhasundari, Siwa-patni putro-yoni
Uma-Dhurga-Gaangga-Gauri, Indrani-Camundi-dewi
Brahma bhatari Waisnawe, Komari-Gayatri-dewi
OM      Sri-dewi ya namah swaha
30 MANTRAN  CARU :
Sarana beras kuning dan sekar, sebarkan di Caru.
MANTRA :
OM      Tang Ang Ing Sang Bang Utat ya namah
OM      Gmung Ghana patye namah
OM      Bang Rajastra ya namah
OM      Phat phat
OM      Ang Surabala ya namah
OM      Ung Cikrabala ya namah
OM      Mang Iswarya ya namah
OM      Sang Bang Tang Ang Ing, Sarwa bhuta bhyo namah
31 NGASTAWA BHUTA KALA :
OM      Krura raksasa rupan ca, Baibatsyam yo caya punah
Somya rupam awapnoti, Twam wande waradam a-mum
OM      Sweta Maheswara rupam, Brahma Bang kala warna sya
Pita Mahadewa kala, Wisnu Kresna warna kala
OM      Siwa Panca warna kala, Durgha bhuta warna sya
Tumwana kara ta hityam, Panca ma kala warna sya
OM      Bhuta Kala pratistha ya namah swaha.
32 PAKELING RING BHUTA :
OM      Indah ta kita Sang Bhuta Tiga Sakti, ring madya desannya, Bhatara Siwa dewatanya, Kliwon panca waranya. Tumudun pwa sira kalawan sanak wadwanya sedaya. Iki tadah sajin nira, manusan nira hangaturaken tadah caru ayam brumbum winolah winangun urip katekeng saruntutan ipun, ajak wadwa balanya sedaya pada amukti sari saturan manusan nira. Wus ta kita pada amangan anginum atetanjekan pwa sira, pamantuka pwa sira maring dangkhyangan sira sowang-sowang. Haywa ta sira hamilara manusan nira.
OM      Siddhir astu ya namah swaha.
PUJI  BHUTA (Pajaya-jayan ring Bhuta):
OM      Sukhatam kala pujitam, Kala sukha prayojanam
Senayam kala pujitam, Sadasiwa maha kretam
OM      Pujitam kala sukhatam, Kala kali kaprojnanam
Sarwa kala sukha nityam, Sarwa wighna winasanam
OM      Durgha dewi ma sariram, Kala kingkara moksatam
Kala mretyu punah citram, Sarwa Wighna winasanam
OM      Bhuta Kala pratistha ya namah swaha.
33 NGAYAB  CARU :
OM      Bhuktyantu Durgha tangkaaram, Bhuktyantu Kala ewaca
Bhuktyantu Bhuta bhutanam, Bhuktyantu Pisaca sanggyam
OM      Durgha loke bhoktya namah, Kala loke bhoktya namah
Bhuta loke bhoktya namah, Pisaca loke bhoktya namah swaha
OM Ang Kang Kasolkaya swasti-swasti, sarwa bhuta kala predana purusa bhoktya namah swaha
34 MANTRAN GELAR SANGA :
OM      Indah ta kita Sang Bhuta Dengen, iringan ingon-ingon Sang Hyang Pasupati, Sang Bhuta Anggapati aranya. Kita angelingana sang Bhuta Sangha, iki mene kabhukti den nira, iwak karangan, nasi pangkonan sinusunan sawung anyar, sajeng sakreci tan sinaringan, pada kenak ta sira pada amuktya lawan sanak wadwanya sedaya.
OM      Ang Kang Kasolkaya swasti-swasti, sarwa bhuta kala predana purusa bhoktya namah swaha
35 NGUNDUR BHUTA :
OM      Kaki Presat Nini Presit, Kaki Rabhyahsalit Nini Rabhyahsalit, undurakna bhutan ta dening doh, apan Gurun mu hana ring kene, Sangkara pinaka guruning sarwa bhuta.

OM      Sangkara bhuta ya namah swaha
36 NGALUKAT BHUTA :
OM      Lukat sira sang bhuta Dengen masurupan ring Sang Kalika
Lukat Sang Kalika masurupan ring Bhatari Durgha
Lukat Bhatari Durgha masurupan ring Bhatari Uma
Lukat Bhatari Uma masurupan ring Bhatara Guru
Lukat Bhatara Guru masurupan ring Sang Hyang Tunggal
Lukat Sang Hyang Tunggal masurupan ring Sang Hyang Sangkan ning paran. Apan Ida Sang Sangkaning paran rat kabeh siddha mawali paripurna.
OM      Siddhir astu ya namah swaha.
37 NGASTAWA BHATARA ( KAHYANGAN STAWA ) :
OM      Indragiri murti dewam, Loka natha jagat pati
Murti wiryam Ludra murti, Sarwa jagat pawitranam
OM      Indragiri murtya lokam, Siwa murti Prajapati
Brahma Wisnu Maheswaram, Sarwa jagat prawaksyamam
OM      Surya dewa Mahadewa, Siwa-agni teja maya
Siwa Durgha kali sira, Dewa sarwa wisyantakam
OM      Siwa Yama Warunas ca, Siwa Pasu mregha paksi
Sarwa dewa Siwa dewa, Guru-dewa Jagatpati
OM      Giripati murtya dewam, Loka sakti jagat sriya
Brahma Wisnu Maheswaram, Tri Purusa murti dewam
38 NGASTAWA  BHATARA :
Di sini pemujaannya berbeda tergantung di mana sembahyangnya.
Kalau di Panti, Paibon atau Mrajan, begini mantramnya.
TIGA GURU STAWA :
OM      Dewa-dewi Tri Dewanam, Tri murti tri lingganam
Tri Purusa murti dewam, Sarwa jagat pawitranam
OM      Guru rupam guru dewam, Guru purwam Guru madyam
Guru pantaram dewam, Guru-dewa suddha-atmakam
OM      Brahma Wisnu Iswara Dewam, Tri murti tri linggatmakam
Sarwa jagat pratisthanam, Sarwa rogha winasaya,
Sarwa wighna winasa nam.
OM      Ang Ung Mang  Paduka Guru bhyo namah swaha.
NGASTAWA BHATARA KAWITAN ( RATU PASEK )
OM      Siwa Rsi maha tirtham, Panca Rsi panca tirtham
Sapta Rsi catur yogam, Lingga Rsi mahalinggam
OM      Ang Gong Gnijaya namah swaha
OM      Ang Gnijaya jagat patya namah
OM      Ung Manik Jayas ca, Sumerus ca, sa Ghanas ca,
De Kuturan Baradah ca ya namu namah swaha.
OM      OM  Panca Rsi Sapta Rsi paduka Guru bhyo namah swaha.
ATUR PIUNING SAHA SEHA :
OM      Pukulun paduka Bhatara ……………… ……………… …….. ……… …………., Hulun handa sih waranugrahan ri jeng pukulun paduka Bhatara, mangda ledang paduka Bhatara tumedun pada malingga-malinggih ring pasamuan agung, kairing antuk Dampati, sanak putunya, Widyadara-widyadari, Anglurahan agung-alit mwang kala sedahan makabehan. Manusan nira handa sih waranugrahan nira, handa hangaturaken ……………………………… ri jeng paduka Bhatara sinamian, pahenaka hyun paduka Bhatara pada malingga ring palinggyannya sowang-sowang.
OM      Pranamya bhaskara dewam, Sarwa klesa winasanam
Pranamya aditya siwartham, Bhukti-mukti warapradam.
39 NGATURAN TOYA LAN PESUCIAN:
  1. NGATURAN TOYA :
( Pakai tirtha di sangkun ).
Wangsuh cokor/pada      : OM  Pang padya argha ya namah
Wangsuh tangan             : OM  Ang Argha dwaya namah
Toya kumur                     : OM  Jeng Jihwa suci nirmala ya namah
Toya araup                      : OM  Cang Camani ya namah
Asirat                              : OM  Ghrim ksama sampurna ya namah
  1. NGATURAN PASUCIAN :
OM      Hyastu dewa maha punyam, Hyastu dewan ca
Hyastu sarwa to dewa-dewanam,
Hyastu dewa maha punyam ya namah swaha.
  1. NGATURAN PUSPA/SEKAR :
OM      Puspantu dewa astutyam, Puspantu dewan ca
Puspantu sarwa to dewa-dewanam
Puspantu dewa maha punyam ya namah swaha
  1. NGATURAN TIGASAN :
OM      Tigastu dewa maha punyam, Tigastu dewan ca
Tigastu sarwa to dewa-dewanam
Tigastu dewa maha punyam ya namah swaha
  1. NGATURAN TOYA :
OM      OM  Siwa-amretha ya namah
OM      OM  Sadasiwa-amretha ya namah
OM      OM  Paramasiwa-amretha ya namah
40 APAKELING SAHA SEHA :
OM             Pukulun paduka Bhatara ………….. ………………. ………..  ……… …………., Pada kenak hyun paduka Bhatara pada malingga ring pasamuan agung. Manusan nira handa hangaturaken sarining ……………………., ledang paduka Bhatara pada amukti sari saturan manusan nira, minawita kirang langkung saturan ipun den ageng ampurane manusan nira. Alit kang sun hangaturaken agung pamilakunya, hamilaku kadirghayusan. Pada kenak hyun paduka Bhatara pada anodya, hanyaksinin mwang hamukti sari saturan manusan paduka Bhatara.
OM      Siddhir astu tadastu astu ya namah swaha.
41 NGANTEB SESAYUT :
OM      Sangkepaning pramanta, Negara sya muniwantam
Dewa samsthita yogante, Brahma Wisnu Maheswaram
OM      Pujasya mantrasya, Tri-aksara maha kodratam
Brahmangga murcage yuktam, Siwangga mantra matmakam
OM      Panca bhuwana tattwan ca, Asta dewa dalan bhawet
Dewa samsthita yogante, Brahma Wisnu Maheswaram
42 UPASAKSI :
OM      Pukulun paduka Bhatara Siwa, Sadasiwa, Paramasiwa mekadi sira Sang Hyang Tiga Guru Wisesa, Sang Hyang Akasa mwang Ibu Pretiwi, Sang Hyang Surya Candra Lintang Tranggana mekadi Sang Hyang Triyo dasa saksi, Kaki Bhagawan Penyarikan, Nini Bhagawan Penyarikan, Kaki Bhagawan Citragotra, Nini Bhagawan Citragotra, Kaki Samantara, Nini Samantara, Kaki Panyeneng, Nini Panyeneng.
Kajenengana denira Sang Hyang Tiga Guru Wisesa, kasaksinin denira Sang Hyang Triyo dasa saksi, kewaranugraha denira Sang Hyang Wesrawana. Manusan nira handa sih waranugraha, manusan nira hanembah hangaturaken ……………………………………. ri paduka Bhatara. Pada kenak hyun paduka Bhatara anodya, hanyaksinin mwang hamuputaken saturan manusan nira, minawita kirang langkung saturan ipun den agung ampurane manusan nira. Akedik kang sun hangaturaken, gung pamilakunya, hamilaku kadirghayusan. Ledang paduka Bhatara wehana waranugraha dumugi tan kakenaning hila-hila mwang upadrawa den nira Hyang Sinuhun.
OM      Siddhir astu ya namah swaha.
43 NGANTEB BANTEN ANTUK TRI BHUWANA STAWA :
OM      Parama Siwa Twan Guhyam, Siwa tattwa paroyanah
Siwa sya pranato nityam, Candis ca ya namo”stute
OM      Niwedhya Brahma Wisnus ca, Sarwa Bhoktra Maheswaram
Sarwa bhakti nala bhatyam, Sarwa karya prasiddhantam
OM      Jayarti jaya ma pnuyat, Yasarti yasa ma pnoti
Siddhi sakala ma pnuyat, Parama Siwa ya labhatyam.
OM      Nama Siwa ya namah swaha
44 NGEMARGIANG SESARIK :
MANTRAN SESARIK :
OM      Purna candra purna bayu, mangkana paripurnanya
Kadi langgenganing Surya Candra, Mangkana langgenganya manih ring mrecapada.
OM      OM Sri Sriyawe ya namu namah swaha.
45 NGAYAB BEBANTEN (ngayab ke luhur).
OM      Bhuktyantu dewa maha punyam, Bhuktyantu dewan ca
Bhuktyantu dewas ca, Bhuktyantu sarwa to dewam
OM      Bhuktyantu sarwa to dewam, Bhuktyantu Sri Loka Natha
Saganah sapari warah, Sawarga sada siddhis ca
OM      Dewa bhoktya laksana ya namah
OM      Dewa treptyantu laksana ya namah
OM      Bhukti trepti sarwa banten ya namah swaha
46 NGAYABIN  PRAS :
OM      Ekawara, Dwiwara, Triwara Caturwara, Pancawara
Purwa pras prasiddha rahayu.
47 NGAKSAMA :
Selesai itu menghaturkan sembah, misalnya, Panca Sembah. Lalu semua yang hadir diperciki tirtha dan diberi bija.
Setelah itu pemangku kembali menghaturkan Pengaksama seperti mantram di depan nyineb Bajra:
OM    OM  Atma-tattwama suddham swaha
OM      OM  Ksma sampurna ya namah swaha
OM   OM   Sarwa dewa somya ya namah swaha
Selesai.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar