Perjalanan
Sepritual
Menuju Pembebasan
diri Secara Mutlak
PERJALANAN
SPIRITUAL
Berbicara mengenai spiritual kita
diajak untuk membicara dengan keagungan
tuhan , karena tuhan atau dengan sebutan illahi sangatlah patut di
perbincangkan.
Apa itu spritual ? spiritual
merupakan pencari tuhan yang sejati, singkat saja pada zaman kali ini banyak
orang mengejar spiritual sejati namun banyak salah jalan kenapa hal itu terjadi.
Karena kempuan dalam mengarungi samurda kehidupan itu merupakan proses yang
sangat di perlukan, bersyukur akan nugrah tuhan itu merupak hal yang utama,,,,
Meditasi merupakan kesadaran agung
yang maha tinggi yang sangat di rindukan oleh seorang bakta mulia. Pura
merupakan tempat suci yang sangat di hormati dan di sakralkan oleh umat hindu.
Kalau berbicara dengan pura tentu kita juga tidak lupa dengan buana agung dan
buana alit. Dimana buana agung ada namanya pura begitu juga dengan buana alit
terdapat pura yaitu pura ada dalam tubuh kita, pura mestinya di jaga
kesakralannya karena jika tidak terjaga kesakrallannya. Maka kita tidakaakan
merasakan energy illahi.
Illahi merupakan tujuan hakhir dari
perjalanan kita dalam mengarungi lautan kehidupan yang maya ini. Dengan
kesadaran tinggi akan tuhan dan pelepasan diri dari ikatan duniawi. Dengan
kesabaran dengan bersukur dengan apa tuhan berikan itu merupakan anugrah
terbesar, jadi jangan pernah mengeluh akan anugrah tuhan semau itu merupan
jalan terbaik dalam hidup ini.
Sedikit kita singgung mengenai
meditasi dimana meditasi merupakan kesadaran tertinggi dalam memasuki dunia
spiritual, tak kala kita mampu sadar akan dunia ini yang pana penuh dengan
liku-liku kehidupan maka kita di ajak untuk berjalan dengan kesadaran
tertinggi.
TIDUR DENGAN BERBAGAI MIMPI
tidur merupakan tempat yang enak
untuk melepaskan semua aktifitas yang kita lakukan seharian. Dengan posisi
tidur kita lupa dengan semuanya dengan berbagai mimpi akan muncul, diantaranya
misalnya :
v Bermimpi
bermain dengan teman-teman
v Bermimpi
dengan berperang dengan mahluk serem
v Bermimpi
dengan bertemu dengan tuhan misalnya dewa siva, brahma, wisnu, maupun lautan
api ( segara geni).
v bermimpi
ketemu dengan orang suci Dll.
Dengan bermimpi juga mampu
memberika kita merasakan nyaman dalam terditur, bermimpi biasa juga menjandi
kenyataan dalam dunia nyata. Mimpi kadang memberikan ketakutan dengan bermimpi
seram. Saya sering melakukan mimpi kadang mimpi saya itu bertemu dengan tuhan
yaitu deva siva, saibaba, laut api, ganesa, krisna. Dengan bermimpi seperti itu
dapat memberikan saya merasakan mempunyai nilai ples sendiri.
REIKI
Reiki, sebuah
kata dalam bahasa Jepang berarti kekuatan universal, atau energi Ilahi, dan
merupakan sistem penyembuhan yang dianggap kebanyakan orang berasal dari Tibet
. Praktik ini dipercaya telah diturunkan dari pengajaran Veda kuno, kumpulan
tulisan yang diberikan pada Rishi besar (orang bijak) beberapa ribu tahun yang
lalu. Teks tertua yang masih tersimpan berumur lebih dari 5.00 0 tahun. Reiki bukanlah agama. Walaupun
praktik penyembuhan ini dikenal di semua kebudayaan di seluruh dunia, sistem
ini memiliki dimensi spiritual. Reiki adalah konsep penyatuan karena sekarang
ini telah diterima secara global. Reiki mengajarkan penyatuan dan harmoni.
Reiki adalah harmoni dengan alam dan dapat digunakan untuk menyembuhkan
pepohonan, manusia, dan binatang, dan bahkan dapat digunakan untuk membantu
memurnikan dan mengharmonisasikan air dan udara. Reiki ditemukan di awal abad
ke dua puluh oleh seorang Jepang bernama Mikao Usui. Di kemudian hari, dia
mengembangkannya menjadi suatu sistem penyembuhan yang dia berikan pada orang
lain melalui attunement (dalam bahasa Jepang disebut reiju, yang artinya
"menerima energi/spirit"). Pada saat ini, sistem ini dipraktikkan
oleh berjuta-juta orang di seluruh dunia.
Asal Mula
Pengetahuan mengenai sistem
penyembuhan kuno lain memberikan penerangan pada asal mula Reiki sebelum Usui.
Teknik penyembuhan Budha Tibet yang digunakan oleh penganut Budha Medicine
menggunakan tangan yang diletakkan di tubuh seperti yang dilakukan oleh Reiki,
dan kemampuan untuk memberikan metode penyembuhan ini melalui attunement dari
guru ke murid. Diajarkan secara lisan dari guru ke murid, cara ini sama dengan
metode inisiasi atau attunement Reiki. Ada banyak turunan spiritual lain dalam
aliran Budha Tibet yang melibatkan pemberikan ilmu melalui attunement. Karena
Budha Tibet adalah satu-satunya cara Budha yang menggunakan attunement,
kelihatannya apa yang ditemukan oleh Dr. Usui adalah teknik Tibet kuno yang
telah hilang. Seperti kita ketahui, turunan spiritual tipe ini dapat berakhir
karena kegagalan guru untuk menurunkannya. Turunan ini baru akan terjadi
kembali ratusan atau ribuan tahun kemudian ketika seorang pendeta atau pencari
spiritual menerima instruksi dan attunement dalam pengalaman mistisnya. Mungkin
ini yang terjadi dengan Dr. Usui. Mungkin dia adalah Master Penyembuh di
kehidupan sebelumnya dan ini telah membuatnya yakin untuk mencari kekuatan
penyembuhan kembali. Mungkin semuanya akan dimulai kembali ketika Reiki milik
Dr. Usui aktif kembali selama pengalaman mistiknya.
Apa Sejarah Reiki?
Reiki adalah bentuk penyembuhan kuno
yang dipercaya telah menyebar melalui Tibet, Cina dan India beberapa ribu tahun
yang lalu. Reiki ditemukan kembali sekitar 120 tahun lalu oleh Dr. Mikao Usui
dan berkembang melalui pengalaman dan dedikasinya. Reiki datang dari Jepang ke
dunia barat melalui California dan Hawaii.
Mikao Usui dilahirkan di sebuah
keluarga kaya pada tanggal 15 Agustus 1865 di Kyoto Jepang. Pada masa
kanak-kanaknya, dia belajar di biara Budha Tendai. Dia mengikuti ajaran Budha
di seluruh hidupnya dan menjadi orang yang sangat spiritual. Dr. Usui menjadi
Profesor Teologi Kristen. Suatu hari seorang muridnya bertanya "Bagaimana
tepatnya Yesus menyembuhkan?" Dr. Usui tidak dapat menjawab pertanyaan
murid tersebut dan memutuskan untuk meninggalkan posisinya dan mencoba
menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Dia menghabiskan waktu lama untuk
mencari rahasia ilmu penyembuhan kuno.
Selama belajar di biara Tibet, Dr.
Usui menemukan teks manuskrip kuno yang memuat simbol penyembuhan. Dia percaya
bahwa simbol-simbol tersebut dalam membuka kekuatan penyembuhan pada pemimpin spiritual
seperti Yesus dan Budha. Karena tidak seorangpun di dalam biara yang dapat
menjelaskan arti simbol-simbol tersebut, dia memutuskan untuk mencari dari
dalam dirinya sendiri. Dia pergi ke puncak Gunung Suci Kuri Yama di Jepang dan
menjalankan 21 hari proses pemurnian, puasa dan meditasi yang menghasilkan
pencerahan dan kuasa penyembuhan. Dia turun dari gunung dan menghabiskan
waktunya mempraktekkan dan mengajarkan apa yang sekarang kita kenal sebagai
REIKI. Mikao Usui dimakamkan di Kuil Saihoji di Suginami-Ku, Tokyo.
Murid-muridnya mendirikan sebuah tugu peringatan untuk mengenangkan hidup dan
karyanya di Reiki.
Apa itu Attunement?
Attunement adalah cara membuka diri
untuk menerima energi getaran yang lebih tinggi untuk keperluan penyembuhan
pribadi. Dengan kata lain, ini adalah cara membuka jalur dalam tubuh mental,
emosional, spiritual dan eterik untuk membiarkan getaran yang anda sesuaikan
membantu anda dalam proses penyembuhan anda. Attunement hanya dapat diberikan
oleh Master Reiki yang resmi dan memiliki kemampuan untuk itu. Kemampuan
tersebut didapat dari proses attunement Master Reiki sebelumnya. Karena itu,
dapat dikatakan bahwa attunement mewakili sesuatu yang memiliki karakter Reiki
dari generasi ke generasi. Hal ini dapat dibuktikan dari asal usul turunan
Reiki sampai ke Usui.
Setelah anda menerima attunement dari
Reiki Master, anda telah terhubung dan berharmoni dengan sumber energi Reiki
sehingga anda dapat mengakses dan menyalurkan energi Reiki, juga untuk obyek
lain. Proses attunement juga berarti "menghubungkan kembali" dan
"mengharmonikan" manusia sebagai mikrokosmos dengan alam sebagai
makrokosmos. Dalam waktu 2-4 minggu setelah menerika attunement Reiki, sistem
tubuh menyesuaikan diri dengan Reiki baru yang anda terima dan menyatukannya
dengan anda secara utuh dan sempurna. Anda mengalami proses penyembuhan baik
secara fisik, emosional maupun spiritual. Banyak orang merasa aliran hangat
dalam tubuhnya ketika Reiki membersihkan dan menyeimbangkan sistem energi baru.
Kadang-kadang efek yang muncul memiliki karakter emosional dan anda dapat
mengingat hal-hal yang telah anda lupakan, atu merasa santai atau menyesal,
atau tidak ingin menyentuh alkohol atau rokok lagi. Ada orang yang merasa
kebahagiaan mendalam ketika melakukan pelayanan religius.
Reiki memilik beberapa kelebihan
dibandingkan dengan teknik penyembuhan lain, diantaranya adalah:
§ Mudah dipelajari,
membutuhkan pengetahuan minimal
§ Tidak memerlukan
latihan fisik yang melelahkan
§ Getarannya lebih
halus, lebih efektif untuk penyembuhan
§ Membuat
penghubung kepada sumber kesulitan atau penyakit
§ Energi tidak akan
pernah habis dan aliran akan sesuai dengan kebutuhan
§ Menyembuhkan
masalah fisik, emosi, dan spiritual
§ Mudah didapatkan,
hanya dengan attunement selama 20 menit
§ Dapat digunakan untuk
membuat perlindungan
§ Bersifat permanen
selama tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif
§ Penyembuhan dapat
dilakukan dari jarak jauh
§ Energi negatif
dari pasien tidak akan masuk ke dalam tubuh penyembuh
§ Energi penyembuh
tidak akan pernah habis
§ Dapat dilakukan
oleh tim penyembuh
§ Energi
penyembuhan dapat bertambah baik secara kuantitas maupun kualitas tiap kali
menyalurkan energi
§ Beberapa
penyembuh dapat menggabungkan energi Reiki dengan energi lain untuk penyembuhan
Beberapa kegunaan Reiki, di antaranya
adalah:
§ Meningkatkan
tingkat energi dan vitalitas anda
§ Meningkatkan
intuisi dan kedamaian
§ Meningkatkan
kesehatan, kualitas hidup dan pengembangan pribadi
§ Mempercepat
penyembuhan luka, kesulitan/penolakan, migren, asma dan banyak masalah
kesehatan secara efektif.
§ Mengurangi stres
secara dramatis
§ Mempercepat
proses penyembuhan
§ Mengurangi rasa
sakit dan efek samping dari obat yang dimakan
§ Membantu
menyembuhkan penyakit, trauma dan operasi
§ Menghilangkan
racun dalam tubuh
§ Mempercepat
proses penyembuhan secara alami dengan cara mengharmonisasikan energi tubuh
§ Membuat tangan
anda sebagai pelengkap dokter
§ Dapat digunakan
untuk binatang and tumbuhan
§ Memperbaiki
tingkat kesesuaian dan keseimbangan seseorang
§ Memperpanjang
umur sel tubuh dan memperbaiki kulit
Ajaran Hidup Reiki:
§ Hari ini, jangan
marah. (Hanya untuk hari ini. Saya akan menyingkirkan rasa marah)
§ Jangan cemas.
(Hanya untuk hari ini. Saya akan menyingkirkan rasa cemas)
§ Bersyukurlah.
(Hanya untuk hari ini. Saya akan berterima kasih untuk semua berkat yang saya
terima. )
§ Rajin dalam semua
yang anda lakukan. (Hanya untuk hari ini. Saya akan melakukan tugas saya dengan
jujur).
§ Perlakukan orang
lain dengan kebaikan hati. Hanya untuk hari ini. Saya akan ramah pada tetangga
saya dan semua mahluk hidup.
Kondisi apa yang dapat dibantu oleh
Reiki?
Reiki adalah sistem alami untuk
penyembuhan, mengurangi stress dan relaksasi. Sistem ini didasarkan pada
keyakinan bahwa energi kehidupan atau Ki dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk
penyembuhan. Reiki menyingkirkan hambatan dalam sistem energi sehingga energi
kehidupan dapat kembali mengalir dan memperbaiki keseimbangan penerima dan
meningkatkan kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri. Reiki
mengalir ke daerah yang paling memerlukan bantuan, bukan hanya pada gejalanya,
karena itu dapat digunakan pada setiap tingkatan: fisik, mental, emosional dan
spiritual.
Ketika mengikuti penyembuhan dengan
cara Reiki, pasien dapat merasa lebih seimbang dan rileks atau lebih energetic
dan sadar. Mereka dapat merasa lebih kreatif atau kurang emosional atau lebih
tidak stress, dengan perasaan lebih baik. Reiki sangat berguna untuk mereka
yang sedang menghadapi kesulitan atau tantangan dalam hidup. Luka parah dapat
dibantu untuk sembuh lebih cepat tapi penyakit yang lebih kronis akan
memerlukan waktu yang lebih lama. Kondisi seperti eksim, asma, alergi, sakit
kepala, migren, sakit punggung, arthritis dan shok, sudah dipastikan memberikan
respon yang baik terhadap Reiki. Beberapa orang melaporkan mengalami kesembuhan
atau berkurang sakitnya setelah mengikuti sesi penyembuhan dan beberapa
melaporkan kemudahan bergerak atau kemampuan untuk tidur dengan lebih baik.
Kebaikan ini biasanya bertahan sekitar 3 sampai 10 hari dan seringkali
masalahnya tidak muncul kembali.
Apa yang terjadi selama penyembuhan
Reiki?
Menerima penyembuhan secara Reiki
adalah proses yang sangat sederhana dan tidak mengganggu, namun sangat kuat.
Para praktisi biasanya akan memberikan penjelasan singkat tentang cara
penyembuhan ini dan mengajukan
Sesi penyembuhan berlangsung sekitar
satu jam dengan pasien dalam kondisi berbaring, dengan pakaian lengkap, di atas
matras. Jika pasien tidak dapat berbaring, proses dapat dilakukan dalam kondisi
duduk atau berdiri. Barang-barang seperti sepatu atau perhiasan biasanya
dilepas. Ruangan penyembuhan biasanya hangat, bersih dan nyaman. Musik lembut,
lilin dan selimut disediakan untuk menambah kenyamanan pasien. Tidak ada
manipulasi karena Reiki bukanlah pijatan. Praktisi akan menyalurkan energi ke
pasien melalui beberapa urutan posisi tangan di punggung dan tubuh bagian depan
dan kepala. Praktisi akan menempatkan tangan pada posisi tertentu selama beberapa
waktu dan lebih banyak waktu pada daerah yang lebih memerlukan. Reiki akan
mengalir pada tempat yang paling dibutuhkan.
Apa yang akan saya rasakan selama
proses penyembuhan?
Selama proses penyembuhan, banyak
orang melaporkan sesansi seperti rasa panas, tingling, sejuk atau denyut atau
melihat beberapa warna. Tapi banyak orang hanya merasakan kedamaian dan
relaksasi: beberapa malah tertidur! Atau kadang proses penyembuhan dapat
memberikan energi: tidak ada cara benar atau salah dalam pengalaman Reiki.
Apa yang dapat diharapkan setelah
proses penyembuhan?
Segera setelah sesi Reiki, anda harus
menyediakan sedikit waktu untuk kembali pada kesadaran anda. Anda dapat merasa
sangat relaks sehingga anda sedikit bingung. Disarankan anda duduk sebentar dan
minum.
Kemudian anda mungkin merasa bahwa
tubuh anda melakukan detoksifikasi. Anda harus menambah jumlah air atau teh
herbal yang anda minum supaya racun dapat dikeluarkan dengan lebih mudah. Anda
juga mungkin ingin lebih banyak beristirahat. Banyak orang merasa rasa sakit
berkurang dan rasa nyaman semakin dirasakan.
Anda mungkin mulai merasa lebih baik
setelah sesi pertama. Jumlah dan frekwensi penyembuhan bervariasi untuk
tiap-tiap orang. Secara umum, penyakit akut sembuh lebih cepat daripada
penyakit kronis. Kalau penyakit anda sudah lama, anda membutuhkan proses
penyembuhan lebih lama. Namun, anda bebas menentukan jenis pengobatan seperti
apa yang anda inginkan.
Apakah Reiki merupakan suatu tindakan
yang holistik?
Reiki sungguh holistic karena
menyembuhkan keseluruhan manusia, bukan hanya gejalanya saja. Semua penyakit
fisik, mental, emosional dan spiritual dapat disembuhkan. Reiki mengalir pada
tempat yang paling membutuhkannya. Reiki adalah terapi yang dapat digunakan
sendiri maupun sebagai pelengkap tindakan yang lain. Sangat disarankan anda
tidak menghentikan pengobatan medis atau penyembuhan holistik cara apapun yang
dibutuhkan, kecuali setelah anda mendiskusikannya dengan mereka.
INDAHNYA ENERGY ALAM SEMESTA
Dengan
berbicara alam tentu di benak kita terlintas bahwa dunia ini sangsat luas dan
tidak dapat kita pikirkan dengan susuau yang sangat sederhana karena alam
merupakan energy sangat tak terpikirkan. Dengan energy alam semesta semua jenis
penyakit dapat di sembuhkan dengan kekuatan illahi sendiri. Alam merupakan
kekuatan yang tiada taranya karena energy alam mrupana enrji sangat di butuhkan
oleh manusia namun manusia belom sadar dengan kekuatan alam karena tingkat
kesadaran sangat terbatas. Saya sedikit bercerita dengan teman-teman mudra yang
tercinta dengan berbicara dengan tuhan kita kembali ke diri sendiri karena
kesadaran sepritual sangat terbatas karena tuhan sangat tak terpikirkan oleh
manusia yang memiliki ego yang tinggi dengan kesadaran sangat mempengaruhi
kualitas kehiduan. Coba Tanya kedalam diri kita apakah semua ini kita lakukan
berguna bagi manusia dengan kecerdasan
yang kita miliki. Coba sekali-kaki kita melihat dengan kesadaran tertinggi
dengan memandangi langit yang nan luas ternyata ada energi alam yang sangat tak
terduga.
TUNTUNAN
PEMANGKU DI DALAM MELAKSANAKAN DEWA YADNYA
Di dalam melaksanakan suatu
yadnya/upacara, hendaknya seorang Pemangku terlebih dahulu mempersiapkan
alat-alat atau perlengkapan/sarana untuk melakukan pemujaan seperti :
- Sebuah bokoran/nare
- Sebuah Sangku/tempat tirtha
- Bunga warna-warni secukupnya
- Beras/wija secukupnya
- Sebuah tempat yang berisi wangi-wangian
- Dhupa secukupnya.
Semua itu sebagai perlengkapan para
Pemangku di dalam melaksanakan upacara atau yadnya ( panca yadnya ).
Sebelum para Pemangku memulai suatu
upacara, hendaknya para Pemangku melakukan pembersihan diri terlebih dahulu
seperti tahapan dibawah ini :
- DUDUK MASILA:
OM OM Padmasana ya namah
OM ANG Prasada sthiti sarira
siwa suci nirmala ya namah
- MEMBERSIHKAN TANGAN :
KANAN :
OM Suddha mam swaha
KIRI
: OM Ati Suddha mam swaha
- 3. PRANAYAMA :
RING
HATI
: OM ANG Brahma ya namah
RING
AMPRU : OM
UNG Wisnu ya namah
RING
PAPUSUH : OM MANG Iswara ya namah
- 4. MENGHATURKAN DHUPA :
OM ANG Brahma-amretha
dhipa ya namah
OM UNG Wisnu-amretha
dhipa ya namah
OM MANG Iswara-amretha
dhipa ya namah
- 5. METABUH ARAK/BEREM :
OM ANG KANG Kasol
kaya swasti-swasti sarwa bhuta kala bokta ya namah
- 6. MERSIHIN ETEH-ETEH UPAKARA : Masarana antuk sekar lan bija.
OM Ghrim wausat ksama sampurna
ya namah
- 7. NGUTPETI TOYA RING SANGKU :
OM I BA SA
TA A
OM YA WA SI
MA NA
OM MANG UNG ANG
- 8. PADMASANA RING TOYA :
OM OM Padmasana ya namah
OM OM Anantasana ya
namah
- 9. DEWA PRATISTHA :
OM OM Dewa-Dewi
pratistha ya namah
10 SEMBAH KUTA MANTRA :
OM Hrang Hring sah
parama siwa adhitya ya namah
11 STHITI KANG TOYA :
OM SA BA TA
A I, OM NA MA SI WA YA
OM ANG UNG MANG
12 SEMBAH SIWA AMRETHA :
OM Hrang Hring sah
parama siwa-amretha ya namah
13 ATURI KANG TOYA : Puspa,
Ghandaksata, Wija lan Dhupa.
OM Puspa dhanta ya namah
(sekar)
OM Sri Ghandeswarya ya
namah (miyik-miyikan)
OM Kung kumara wija ya namah
(bija/beras)
OM Ang dhupa dipa-astra ya
namah (dhupa)
14 NEDUNAN BHATARA TIRTHA :
OM Gangga dewi maha
punyam, Gangga salanca medini
Gangga tarangga samyuktam, Gangga
dewi namu namah
OM Sri Gangga Mahadewi,
Anuksma-amretha jiwani
Ongkara Aksara jiwatam,
Tadda-amretha manoharam
OM Utpeti ka suram ca,
Utpeti ka tawa goras ca
Utpeti sarwa hitan ca, Utpeti sri
wahinam ya namah swaha
Uder (putar) di tirtha 3 kali:.
MANTRA
: OM Bhur Bwah Swah
swaha maha ganggayai tirtha pawitrani Ya namah swaha.
Mesirat di badan tiga kali:
MANTRA :
OM ANG Brahma-amretha ya namah
OM UNG Wisnu-amretha ya
namah
OM MANG Iswara-amretha
ya namah
15 MENGENAKAN BIJA/BASMA :
MANTRA :
OM
Idham bhasman param guhyam, Sarwa papa winasa ya
Sarwa kalusa winasa ya, Sarwa rogha
winasa ya namah
NGREMEK BIJA : Taruh bija di tangan
kiri, aduk dengan jari manis tangan kanan.
MANTRA :
OM Bang Bamadewa guhya ya namah
OM
Bhur Bwah Swah amretha ya namah
KENAKAN BIJA :
Di
ubun-ubun
: OM Ing Isana ya namah
Di sela
alis
: OM Tang Tatpurusa ya namah
Di dada
: OM
Ang Aghora ya namah
Di bahu kanan
:OM
Bang Bamadewa ya namah
Di bahu kiri
: OM
Sang Sadya ya namah
Muspa dengan sekar;
OM Hrang Hring Sah Paramasiwa
dewa lingga ya namah.
Sekar (bunga) ditaruh di destar,
lambang lingga Sang Hyang Siwa (Sang Hyang Rare Angon ).
NGASTAWA BAJRA :
Sebelumnya bajra disiratin tirtha,
ukup di dhupa, baru ngaskara.
MANTRA :
OM Kara
Sadasiwa stham, Jagat Natha hitang karah
Abhiwada wadanyam, Ghanta sabdha
prakasyate
OM
Ghanta sabdha mahasrestah, Ongkara parikirtitah
Candra nada bhindu drestham,
Spulingga siwa twam ca
OM
Ghantayur pujyate dewah, Abhawa-bhawa karmesu
Warada labdha sandeham, Wara siddhi
nih samsayam
NGASKARA :
OM OM OM (maklener
sekali)
OM ANG UNG
MANG (lagi maklener)
OM Ang Kang
Kasolkaya Iswara ya namah
(lagi maklener),
Terus bunyikan bajra, sambil siratin
toya, ghandaksata, bija dan ukupin di dhupa baru diletakkan.
16 NGAKSAMA :
OM
Ksama swamam mahadewa, Sarwa prani hitang karah
Mamoca sarwa papebhyah, Phalaya swa
sadasiwa
OM
Papoham papo karmaham, papa-atma papa sambhahwah
Trahimam pundari kaksah, Sambhahya
byantara suci
OM
Ksantawya kayiko dosah, Ksantawyo waciko mama
Ksantawyo manaso dosah, Tat pramadat
ksama swamam
NUNAS WARANUGRAHA :
OM
Anugraha manoharam, Dewa datta nugrahakam
Arcanam sarwa pujanam, Namah sarwa
nugrahakam
OM
Dewa-dewi maha siddhyam, Yadnyanta nirmala-atmakam
Laksmi siddhisca dirgahayu,
Nirwighna sukha wredhis ca
OM
Anugraha ya namah swaha.
Setelah itu lagi nedunan Bhatara
Tirtha, masarana bunga, lalu letakkan bunga di sangku.
17 APSU DEWA STAWA :
OM
Apsudewa pawitrani, Gangga dewi namo’stute
Sarwa klesa winasa ya, Toyane
parisuddhaya te
OM
Sarwa rogha winasa ya, Sarwa bhogam ewapnuyat
Sarwa petaka winasa ya, rogha dosa
winasa ya
OM Sri
kare sa-pahut kare, Rogha dosa winasanam
Siwa-lokam maha-yaste, mantre manah
papa-kelah
OM
Siddhim tri-sandhya sa-pala, Sekala mala malahar
Siwa-amretha manggalan ca, Nadinidam
namah siwa ya
PANCA-AKSARA STAWA :
OM
Panca-aksara maha tirtham, Pawitram papa nasanam
Papa kotti sahasranam, Aghandam
bhawet sagaram
OM
Panca-aksara parama-jnanam, Pawitram papa nasanam
Mantram tam parama-jnanam, Siwa
logham pratisthanam
OM
Namah siwa ya etyewam, Param Brahman atmane wandam
Param sakti panca diwyah, Panca Rsi
bhawed agni
OM
A-karas ca U-karas ca, Ma-karo windu nada kam
Panca-aksara maya proktam, Ongkara
agni mantrake
Puter kembang/alat pengetis di
tirtha tiga kali:.
MANTRA
: OM Bhur Bwah Swah swaha
maha ganggayai tirtha pawitrani Ya namah swaha.
18 GANGGA SINDHU STAWA :
OM
Gangga sindhu saraswati, Suyamuna godhawari
Kaweri sarayu mahendra Tenaya carma
wati wai nuka
OM
Badra netrawati maha suranadi, Kyata ca ya ghandaki punyah
Purnam jalah samudra sahitah,
Kurwantu te manggalam
19 GANGGA DEWI STAWA :
OM
Gangga dewi namaskaram, Ongkara parikirtitah
Sarwa wighna winasyanti, Sarwa rogha
winasa ya
20 NGURIP TIRTHA :
OM
Hrang Hring Sah Ksmung Ang Ung Mang
OM
Swasti-swasti ksing-ksring, YA WA SI MA NA,
I BA SA TA A, Bhutih-bhutih bhur
bwah swah swaha
OM
Ang Ing Ung, Wyong Mang Wyang Ping Neng
OM OM
I A KA SA MA RA LA WA YA UNG namo namah swaha
OM
OM A RA KA SA MA RA LA WA YA UNG namo namah swaha
21 SEMBAH KUTA MANTRA :
OM
Hrang Hring Sah Paramasiwa-amretha ya namah swaha
22 NGASTAWA PANCA GANGGA/PANCA
DEWA :
( PANGLUKATAN ) :
OM
Gangga muncar saking purwa, Tiningalana telaga noja
Jambangan nira selaka, Tinanceban
tunjung petak
Padyusan nira Bhatara Iswara,
Pangilanganing papa klesa
Moksah hilang, OM
SANG ya namah.
OM
Gangga muncar saking daksina, Tiningalana telaga noja
Jambangan nira Tembaga, Tinanceban
tunjung bang
Padyusan nira Bhatara Brahma,
Pangilanganing sarwa wighna
Moksah hilang, OM
BANG ya namah.
OM
Gangga muncar saking pascima, Tiningalana telaga noja
Jambangan nira mas, Tinanceban
tunjung jenar
Padyusan nira Bhatara Mahadewa,
Pangilanganing sarwa petaka, Moksah hilang, OM TANG ya namah.
OM
Gangga muncar saking utara, Tiningalana telaga noja
Jambangan nira wesi, Tinanceban
tunjung ireng
Padyusan nira Bhatara Wisnu,
Pangilanganing sarwa satru
Moksah hilang, OM
ANG ya namah.
OM
Gangga muncar saking madya, Tiningalana telaga noja
Jambangan nira amanca warna,
Tinanceban tunjung amanca warna, Padyusan nira Bhatara Siwa, Pangilanganing
dasa mala
Moksah hilang, OM
ING ya namah.
Masukkan puspa (bunga), ghandaksata,
wija dan asepan dhupa seperti tadi.
MANTRA :
OM
Atma-tattwatma suddha ya mam swaha
OM
Pretama suddha, dwitya suddha, tritya suddha,
caturti suddha.Suddha, suddha,
suddha wari astu ya namah.
Masirat di awang-awang tiga kali.
MANTRA :
OM
Atma tatwa-atma suddha mam swaha
OM
OM Ksama sampurna ya namah
OM Sri
Pasupatye Hung Phat ya namah swaha.
23 ANGLUKAT BEBANTEN :
OM
Pukulun Hyang-Hyang ning Prana-prani, Hyang-Hyang ning Sarwa Tumuwuh, pukulun
manusan nira handa sih waranugrahan nira, handa tirtha panglukatan, ledang
paduka bhatara anglukat anglebur dasa malaning bebanten kabeh. Yan hana
kalangkahan dening sona, kaiberan dening ayam, kacekel dening wong camah,
kaporod dening wek, kacaruban, karereban ya ta kaprayascitta denira Sang Hyang
Sucinirmala, mekadi Sang Hyang lewihing bebanten, wastu siddha paripurna.
OM
Siddhirastu ya namah swaha.
24 NGAJUM TIRTHA BAYAKAON :
Tirtha di sangku diambil sedikit
untuk tirtha bayakaon.
.MANTRA :
OM
Antiganing sawung, pangawak Sang Hyang Galacandu, sagilinganpangilanganing mala
papa petaka.
OM Bang Bamadewa
OM
Dewa Bayu angiberaken lara rogha wighna
OM Sah
wausat ya namah swaha
OM
Sang bhuta nampik mala, Sang bhuta nampik lara
Sang bhuta nampik rogha,Undurakna
sakwehing lara rogha wighna
OM
Ksama sampurna ya namah.
25 NGAJUM TIRTHA DURMANGALA :
Tirtha di sangku diambil sedikit
untuk tirtha durmanggala:.
MANTRA :
OM
Mretyun ca rakta mara ya, Sarwa rogha upadrawa
Papa mretyu sangkara, Sarwa kala
kalika syah
Wigraha ngawipada, Susupna
durmangala
Papa krodha winasa ya, Sarwa wighna
winasa ya namah
26 NGAJUM TIRTHA PRAYASCITTA
:
Tirtha di sangku diambil sedikit
untuk tirtha prayascitta.
MANTRA :
OM
Siddhi guru srong sarasat, Sarwa rogha wighna winasa ya
Sarwa satru winasa ya, Sarwa klesa
winasa ya namah
OM
OM Paramasiwa-amretha ya namah
27 NGAJUM TIRTHA PANGULAPAN :
Tirtha di sangku diambil sedikit
untuk tirtha pangulapan.
MANTRA
OM
Pukulun Sang Hyang Sapta Patala, Sang Hyang Sapta Dewata, Sang Hyang Wesrawana,
Sang Hyang Trinadi Pancakosika, Sang Hyang Premana mekadi Sang Hyang Urip, sira
amagehaken ri stanan nira sowang-sowang, pakenaning hulun hangeweruhi ri sira,
handa raksanan den rahayu, urip waras dirghayusa sang inambian mwang sang
inulapan.
OM
Siddhirastu ya namah swaha.
Setelah semua selesai, semua tirtha
dipercikkan ke banten masing-masing.
.
Banten Bayakaone ring sor
Banten Durmangalane ring madya
Banten Prayascittane ring luhur
Banten Pangulapane ring luhur-luhur.
Yang pertama sirat di
tatimpug/kakeplugan, lalu Surya, Palinggih Pajenengan/Susunan, Palinggihe semua
dan sumur atau semua yang ada bantennya.
Setelah itu pemangku ngayab
upakara/bebanten keluhur, lalu tirtha tadi dipercikkan kepada semua orang yang
ikut sembahyang.
28 NGASTAWA SURYA :
OM OM
Padmasana ya namah
OM
OM Anantasana ya namah
OM
OM Dewa-Dewi pratistha ya namah
OM
Aditya sya param jyotir, Rakto tejo namo”stute
Sweta pangkaja mandhyaste, Bhaskara
dewa ya namo namah
OM
Aditya garbha pawana, Aditya dewa raja twam
Aditya twam gatir asi, Aditya caksur
ewa ca
OM
Adityo jata wedasa, Aditya janopa suryah
Surya rasmir Hrsi kesa, Surya
sattwam maha wiryam
OM
Hrang Hring Sah Paramasiwa Aditya ya namah swaha
29 NGEMARGIANG PECARUAN :
AKASA – STAWA :
OM
Akasa nirmalam sunyam, Guru-dewa bhyo mantaram
Siwa nirwanam-wiryanam, Rekha
Ong-kara wijayam
OM
Meru-srengga-candra-lokam, Siwa-layam murti-wiryam
Dhupam-bhuwanam timiranca, Guru-dewa
murti-wiryam
OM
Dewa-dewa murti-bhuwanam, Wyomantaram siwaditya
Candra-lokam dhupam-bhuwanam,
Guru-dewa murti-wiryam
OM
OM Akasa-wyoma-siwa ya namah swaha.
PRATHIWI – STAWA :
OM
Prathiwi Sri-nam-dewam, Catur-dewi maha wiryam
Catur-asrama bhatari, Siwam-bhumi
maha-siddyam-dewam
Ri-purwani bhasundari, Siwa-patni
putro-yoni
Uma-Dhurga-Gaangga-Gauri,
Indrani-Camundi-dewi
Brahma bhatari Waisnawe,
Komari-Gayatri-dewi
OM
Sri-dewi ya namah swaha
30 MANTRAN CARU :
Sarana beras kuning dan sekar,
sebarkan di Caru.
MANTRA :
OM
Tang Ang Ing Sang Bang Utat ya namah
OM
Gmung Ghana patye namah
OM
Bang Rajastra ya namah
OM
Phat phat
OM Ang
Surabala ya namah
OM Ung
Cikrabala ya namah
OM
Mang Iswarya ya namah
OM
Sang Bang Tang Ang Ing, Sarwa bhuta bhyo namah
31 NGASTAWA BHUTA KALA :
OM
Krura raksasa rupan ca, Baibatsyam yo caya punah
Somya rupam awapnoti, Twam wande
waradam a-mum
OM
Sweta Maheswara rupam, Brahma Bang kala warna sya
Pita Mahadewa kala, Wisnu Kresna
warna kala
OM
Siwa Panca warna kala, Durgha bhuta warna sya
Tumwana kara ta hityam, Panca ma
kala warna sya
OM
Bhuta Kala pratistha ya namah swaha.
32 PAKELING RING BHUTA :
OM
Indah ta kita Sang Bhuta Tiga Sakti, ring madya desannya, Bhatara Siwa
dewatanya, Kliwon panca waranya. Tumudun pwa sira kalawan sanak wadwanya
sedaya. Iki tadah sajin nira, manusan nira hangaturaken tadah caru ayam brumbum
winolah winangun urip katekeng saruntutan ipun, ajak wadwa balanya sedaya pada
amukti sari saturan manusan nira. Wus ta kita pada amangan anginum atetanjekan
pwa sira, pamantuka pwa sira maring dangkhyangan sira sowang-sowang. Haywa ta
sira hamilara manusan nira.
OM
Siddhir astu ya namah swaha.
PUJI BHUTA (Pajaya-jayan ring Bhuta):
OM
Sukhatam kala pujitam, Kala sukha prayojanam
Senayam kala pujitam, Sadasiwa maha
kretam
OM
Pujitam kala sukhatam, Kala kali kaprojnanam
Sarwa kala sukha nityam, Sarwa
wighna winasanam
OM
Durgha dewi ma sariram, Kala kingkara moksatam
Kala mretyu punah citram, Sarwa
Wighna winasanam
OM
Bhuta Kala pratistha ya namah swaha.
33 NGAYAB CARU :
OM
Bhuktyantu Durgha tangkaaram, Bhuktyantu Kala ewaca
Bhuktyantu Bhuta bhutanam,
Bhuktyantu Pisaca sanggyam
OM
Durgha loke bhoktya namah, Kala loke bhoktya namah
Bhuta loke bhoktya namah, Pisaca
loke bhoktya namah swaha
OM Ang Kang Kasolkaya swasti-swasti,
sarwa bhuta kala predana purusa bhoktya namah swaha
34 MANTRAN GELAR SANGA :
OM
Indah ta kita Sang Bhuta Dengen, iringan ingon-ingon Sang Hyang Pasupati, Sang
Bhuta Anggapati aranya. Kita angelingana sang Bhuta Sangha, iki mene kabhukti
den nira, iwak karangan, nasi pangkonan sinusunan sawung anyar, sajeng sakreci
tan sinaringan, pada kenak ta sira pada amuktya lawan sanak wadwanya sedaya.
OM Ang
Kang Kasolkaya swasti-swasti, sarwa bhuta kala predana purusa bhoktya namah
swaha
35 NGUNDUR BHUTA :
OM
Kaki Presat Nini Presit, Kaki Rabhyahsalit Nini Rabhyahsalit, undurakna bhutan
ta dening doh, apan Gurun mu hana ring kene, Sangkara pinaka guruning sarwa
bhuta.
OM
Sangkara bhuta ya namah swaha
36 NGALUKAT BHUTA :
OM
Lukat sira sang bhuta Dengen masurupan ring Sang Kalika
Lukat Sang Kalika masurupan ring
Bhatari Durgha
Lukat Bhatari Durgha masurupan ring
Bhatari Uma
Lukat Bhatari Uma masurupan ring
Bhatara Guru
Lukat Bhatara Guru masurupan ring
Sang Hyang Tunggal
Lukat Sang Hyang Tunggal masurupan
ring Sang Hyang Sangkan ning paran. Apan Ida Sang Sangkaning paran rat kabeh
siddha mawali paripurna.
OM
Siddhir astu ya namah swaha.
37 NGASTAWA BHATARA ( KAHYANGAN
STAWA ) :
OM
Indragiri murti dewam, Loka natha jagat pati
Murti wiryam Ludra murti, Sarwa
jagat pawitranam
OM
Indragiri murtya lokam, Siwa murti Prajapati
Brahma Wisnu Maheswaram, Sarwa jagat
prawaksyamam
OM
Surya dewa Mahadewa, Siwa-agni teja maya
Siwa Durgha kali sira, Dewa sarwa
wisyantakam
OM
Siwa Yama Warunas ca, Siwa Pasu mregha paksi
Sarwa dewa Siwa dewa, Guru-dewa
Jagatpati
OM
Giripati murtya dewam, Loka sakti jagat sriya
Brahma Wisnu Maheswaram, Tri Purusa
murti dewam
38 NGASTAWA BHATARA :
Di sini pemujaannya berbeda
tergantung di mana sembahyangnya.
Kalau di Panti, Paibon atau Mrajan,
begini mantramnya.
TIGA GURU STAWA :
OM
Dewa-dewi Tri Dewanam, Tri murti tri lingganam
Tri Purusa murti dewam, Sarwa jagat
pawitranam
OM
Guru rupam guru dewam, Guru purwam Guru madyam
Guru pantaram dewam, Guru-dewa
suddha-atmakam
OM
Brahma Wisnu Iswara Dewam, Tri murti tri linggatmakam
Sarwa jagat pratisthanam, Sarwa
rogha winasaya,
Sarwa wighna winasa nam.
OM Ang
Ung Mang Paduka Guru bhyo namah swaha.
NGASTAWA BHATARA KAWITAN ( RATU PASEK )
OM
Siwa Rsi maha tirtham, Panca Rsi panca tirtham
Sapta Rsi catur yogam, Lingga Rsi
mahalinggam
OM Ang
Gong Gnijaya namah swaha
OM Ang
Gnijaya jagat patya namah
OM Ung
Manik Jayas ca, Sumerus ca, sa Ghanas ca,
De Kuturan Baradah ca ya namu namah
swaha.
OM
OM Panca Rsi Sapta Rsi paduka Guru bhyo namah swaha.
ATUR PIUNING SAHA SEHA :
OM
Pukulun paduka Bhatara ……………… ……………… …….. ……… …………., Hulun handa sih
waranugrahan ri jeng pukulun paduka Bhatara, mangda ledang paduka Bhatara
tumedun pada malingga-malinggih ring pasamuan agung, kairing antuk Dampati,
sanak putunya, Widyadara-widyadari, Anglurahan agung-alit mwang kala sedahan
makabehan. Manusan nira handa sih waranugrahan nira, handa hangaturaken
……………………………… ri jeng paduka Bhatara sinamian, pahenaka hyun paduka Bhatara pada
malingga ring palinggyannya sowang-sowang.
OM
Pranamya bhaskara dewam, Sarwa klesa winasanam
Pranamya aditya siwartham,
Bhukti-mukti warapradam.
39 NGATURAN TOYA LAN PESUCIAN:
- NGATURAN TOYA :
( Pakai tirtha di sangkun ).
Wangsuh
cokor/pada : OM Pang padya argha ya namah
Wangsuh
tangan :
OM Ang Argha dwaya namah
Toya
kumur
: OM Jeng Jihwa suci nirmala ya namah
Toya
araup
: OM Cang Camani ya namah
Asirat
: OM Ghrim ksama sampurna ya namah
- NGATURAN PASUCIAN :
OM
Hyastu dewa maha punyam, Hyastu dewan ca
Hyastu sarwa to dewa-dewanam,
Hyastu dewa maha punyam ya namah
swaha.
- NGATURAN PUSPA/SEKAR :
OM
Puspantu dewa astutyam, Puspantu dewan ca
Puspantu sarwa to dewa-dewanam
Puspantu dewa maha punyam ya namah
swaha
- NGATURAN TIGASAN :
OM
Tigastu dewa maha punyam, Tigastu dewan ca
Tigastu sarwa to dewa-dewanam
Tigastu dewa maha punyam ya namah
swaha
- NGATURAN TOYA :
OM
OM Siwa-amretha ya namah
OM
OM Sadasiwa-amretha ya namah
OM
OM Paramasiwa-amretha ya namah
40 APAKELING SAHA SEHA :
OM
Pukulun paduka Bhatara ………….. ………………. ……….. ……… …………., Pada kenak hyun
paduka Bhatara pada malingga ring pasamuan agung. Manusan nira handa
hangaturaken sarining ……………………., ledang paduka Bhatara pada amukti sari saturan
manusan nira, minawita kirang langkung saturan ipun den ageng ampurane manusan
nira. Alit kang sun hangaturaken agung pamilakunya, hamilaku kadirghayusan.
Pada kenak hyun paduka Bhatara pada anodya, hanyaksinin mwang hamukti sari
saturan manusan paduka Bhatara.
OM
Siddhir astu tadastu astu ya namah swaha.
41 NGANTEB SESAYUT :
OM
Sangkepaning pramanta, Negara sya muniwantam
Dewa samsthita yogante, Brahma Wisnu
Maheswaram
OM
Pujasya mantrasya, Tri-aksara maha kodratam
Brahmangga murcage yuktam, Siwangga
mantra matmakam
OM
Panca bhuwana tattwan ca, Asta dewa dalan bhawet
Dewa samsthita yogante, Brahma Wisnu
Maheswaram
42 UPASAKSI :
OM
Pukulun paduka Bhatara Siwa, Sadasiwa, Paramasiwa mekadi sira Sang Hyang Tiga
Guru Wisesa, Sang Hyang Akasa mwang Ibu Pretiwi, Sang Hyang Surya Candra
Lintang Tranggana mekadi Sang Hyang Triyo dasa saksi, Kaki Bhagawan Penyarikan,
Nini Bhagawan Penyarikan, Kaki Bhagawan Citragotra, Nini Bhagawan Citragotra,
Kaki Samantara, Nini Samantara, Kaki Panyeneng, Nini Panyeneng.
Kajenengana denira Sang Hyang Tiga
Guru Wisesa, kasaksinin denira Sang Hyang Triyo dasa saksi, kewaranugraha
denira Sang Hyang Wesrawana. Manusan nira handa sih waranugraha, manusan nira
hanembah hangaturaken ……………………………………. ri paduka Bhatara. Pada kenak hyun paduka
Bhatara anodya, hanyaksinin mwang hamuputaken saturan manusan nira, minawita
kirang langkung saturan ipun den agung ampurane manusan nira. Akedik kang sun
hangaturaken, gung pamilakunya, hamilaku kadirghayusan. Ledang paduka Bhatara
wehana waranugraha dumugi tan kakenaning hila-hila mwang upadrawa den nira
Hyang Sinuhun.
OM
Siddhir astu ya namah swaha.
43 NGANTEB BANTEN ANTUK TRI
BHUWANA STAWA :
OM
Parama Siwa Twan Guhyam, Siwa tattwa paroyanah
Siwa sya pranato nityam, Candis ca
ya namo”stute
OM
Niwedhya Brahma Wisnus ca, Sarwa Bhoktra Maheswaram
Sarwa bhakti nala bhatyam, Sarwa
karya prasiddhantam
OM
Jayarti jaya ma pnuyat, Yasarti yasa ma pnoti
Siddhi sakala ma pnuyat, Parama Siwa
ya labhatyam.
OM
Nama Siwa ya namah swaha
44 NGEMARGIANG SESARIK :
MANTRAN SESARIK :
OM Purna
candra purna bayu, mangkana paripurnanya
Kadi langgenganing Surya Candra,
Mangkana langgenganya manih ring mrecapada.
OM OM
Sri Sriyawe ya namu namah swaha.
45 NGAYAB BEBANTEN (ngayab ke
luhur).
OM
Bhuktyantu dewa maha punyam, Bhuktyantu dewan ca
Bhuktyantu dewas ca, Bhuktyantu
sarwa to dewam
OM
Bhuktyantu sarwa to dewam, Bhuktyantu Sri Loka Natha
Saganah sapari warah, Sawarga sada
siddhis ca
OM
Dewa bhoktya laksana ya namah
OM
Dewa treptyantu laksana ya namah
OM
Bhukti trepti sarwa banten ya namah swaha
46 NGAYABIN PRAS :
OM
Ekawara, Dwiwara, Triwara Caturwara, Pancawara
Purwa pras prasiddha rahayu.
47 NGAKSAMA :
Selesai itu menghaturkan sembah,
misalnya, Panca Sembah. Lalu semua yang hadir diperciki tirtha dan diberi bija.
Setelah itu pemangku kembali
menghaturkan Pengaksama seperti mantram di depan nyineb Bajra:
OM OM
Atma-tattwama suddham swaha
OM
OM Ksma sampurna ya namah swaha
OM OM Sarwa
dewa somya ya namah swaha
Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar